SuaraBali.id - Keputusan akhir pembangunan infrastruktur kereta listrik di Bali akan diumumkan pada 2023. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bali IGW Samsi Gunarta mengatakan, rute perdana telah direncanakan lintasan dari Bandara I Gusti Ngurah Rai menuju Seminyak, Badung, Bali.
Namun demikian hal ini masih terus dikaji dan dihitung karena berkaitan dengan anggaran finansial yang besar.
"Masih banyak hitung-hitungannya, tidak sederhana karena akan melibatkan uang besar. Tapi untuk lintasan rencananya dari bandara ke Seminyak," kata Samsi, Selasa (6/9/2022).
Selain itu ada rute lain lagi yang sedang dalam studi yaitu rute dari bandara menuju Kota Denpasar melalui Central Parkir, kemudian ke Renon, Sanur, Benoa dan kembali ke bandara.
Baca Juga: Pedagang Ramai-ramai Tinggalkan Pasar Rakyat Gianyar yang Baru Berdiri Megah
"Ada dua lintasan yang disiapkan dalam tahap awal tapi mungkin kami akan kerja di satu lintasan dulu. Ini akan dilihat perkembangannya dulu, karena di timur juga bergerak, misalnya ke arah Benoa itu, sekarang ada BMTH, BTID, KEK Sanur, jadi itu lintasannya sudah bergerak dan menurut saya harus diperhitungkan," ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali masih dalam tahap studi kelayakan terhadap infrastruktur mahal tersebut.
"Kita masih feasibility study (studi kelayakan) kita harus mikir, dapat penumpang atau tidak. Pembangunannya target financial closing di 2023 sudah ada kejelasan, siapa membiayai, berapa dibiayai, dan kemudian bagaimana biaya dengan operasional," kata Samsi.
Ia menuturkan apabila belum ada kejelasan maka pembangunan tak dapat dilaksanakan, mengingat anggaran besar akan dibutuhkan. Namun akan berdampak baik untuk Bali jangka panjang.
"Situasi yang terjadi kita tidak bisa lagi menambah infrastruktur jalan secara maksimal di daerah perkotaan di Bali. Jadi mau tidak mau kita harus menggunakan sistem transportasi yang lain, sekarang masyarakat tidak mau pindah kalau transportasinya tidak handal," kata Samsi Gunarta.
Baca Juga: Warga Bali Diajak Gunakan Trans Sarbagita Dan Trans Metro Karena Harga BBM Naik
Dengan kondisi masyarakat yang sulit berpindah dari transportasi pribadi, Samsi menilai bahwa pembangunan kereta listrik maupun bus rapid transit terlihat tepat.
Berita Terkait
-
Pertumbuhan Properti Tembus USD142 juta, Bali Masih Jadi Magnet Investor Mancanegara?
-
Rekam Jejak Agung Surahman, Aspri Prabowo yang Dijemput Sang Presiden ke Bengkulu: Saya Minta Maaf!
-
Bali Larang Air Kemasan Plastik! Langkah Radikal Selamatkan Pulau Dewata dari Tsunami Sampah
-
Untung Rugi Jordi Amat Gabung Persib Bandung atau Bali United
-
Libur Cuti Bersama Habis, Harga Tiket Pesawat Medan-Jakarta Rp10 Jutaan
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
-
IHSG Hari Ini Anjlok Parah, Prabowo Mengaku Tidak Takut Hingga Singgung Judi
-
Kopicek: Ketika Komunitas Mata Hati Mengubah Stigma Tunanetra Melalui Kopi
Terkini
-
Pemprov Bali Juga Larang Distribusi Air Kemasan Plastik di Bawah 1 Liter dari Luar Bali
-
Keluhan dan Harapan Pedagang di Pasar Badung Jika Tas Kresek Dilarang di Bali
-
Hari Pertama Masuk Kerja, Antrean di Sentra Pelayanan Publik Mataram Membludak
-
Bukan Sepak Bola, Bukan Piknik, Tapi WNA Ini Malah Main Golf di Stadion Karangasem
-
Pemain Bali United Kena Hukuman Gara-gara Berat Badannya Naik Seusai Lebaran