Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Senin, 05 September 2022 | 14:07 WIB
Ilustrasi mobil polisi. (Shutterstock)

SuaraBali.id - Sebuah video viral sejak Sabtu (3/9/2022) lalu. memperlihatkan momen dua orang sopir dengan petugas polisi lalu lintas cekcok karena diduga dimintai uang atas sanksi tilang di ruas jalan tol Jawa Timur.

Menanggapi hal ini, Polda Jatim melalui Direktur Ditlantas Polda Jatim Kombes Pol Muhammad Taslim Chairuddin mengatakan pihaknya melakukan penelusuran terkait kejadian tersebut.

Disebutkan bahwa pengemudi pikap (yang memvideokan) ditilang karena tidak memiliki SIM, STNK, dan pajak mati, serta kir tidak ada.

“Kemudian sopir pikap tersebut dibawa ke pos polisi terdekat, setiba di Kantor ada kendaraan Pajero yang melintas dengan menerobos di akses khusus petugas tol sehingga kendaraan Pejero tersebut diminta kembali. Merasa dilarang, pengemudi Pajero marah dan memprovokasi pengemudi pikap yang ada di kantor untuk memvideo dan memviralkan dengan alibi dimintai uang oleh petugas,” ujar Dirlantas melalui pers releasenya sebagaimana diwartakan beritajatim.com – jaringan suara.com.

Sementara itu Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto mengatakan, ada anggotanya yang tidak menghiraukan dan tetap melanjutkan tugas patroli.

Dan driver mobil pikap yang ditilang sudah memberikan pernyataan kesaksian terkait perilaku sang sopir Pajero.

Adapun video perseteruan dua orang sopir dengan petugas polisi lalu lintas karena diduga dimintai sejumlah uang atas sanksi tilang di ruas jalan tol Jatim, viral di medsos, sejak Sabtu (3/9/2022).

Berdasarkan video berdurasi 2 menit 20 detik, ada seorang pria berkaos lengan pendek warna hitam yang tampak keluar dari mobil jenis SUV Mitsubishi Pajero Sport warna putih.

Pria berkacamata hitam itu, juga tampak memulai percakapan dengan seorang pria yang sedang melakukan perekaman video tersebut.

Diduga, sosok orang lain yang merekam video tersebut adalah seorang sopir kendaraan lain yang terkena sanksi tilang karena dugaan pelanggaran lalu lintas.

Tampak komunikasi dua arah yang terjadi di antara mereka. Pria berkaos hitam tersebut berusaha meyakinkan si perekam video, untuk berani melakukan protes terhadap seorang oknum petugas polisi yang sedang berada di dalam mobil patrolinya.

“Ojo wedi-wedi karo Polisi. Ayo runu,” ujar pria berkaos hitam atau sopir Pajero.

“Lek dijaluk piye,” jawab si perekam video.

“Aku sing tanggung jawab,” bantah tegas dari sopir Pajero.

Selesai mendatangi mobil patroli petugas kepolisian Satuan PJR berwarna biru muda itu, sopir Pajero mulai mengkonfrontasi oknum petugas polisi yang tampak berada di dalam mobil. Dengan menyebut bahwa oknum petugas polisi tersebut baru saja meminta uang sopir kendaraan lain atau si perekam video tersebut.

“Bapak, tadi minta 500 ribu. Coba keluarkan. Ayo video’o-en. Heh bapak polisi,” ucap sopir Pajero, seraya beberapa kali mengetuk kaca hitam mobil patroli petugas yang tampak dalam keadaan tertutup, lalu mengambil ponsel dari saku celananya dan berusaha merekam kondisi di dalam kabin mobil petugas polisi.

Setelah itu terdengar suara mesin mobil patroli oknum petugas polisi tersebut menyala. Kemudian, mobil petugas polisi itu melaju pelan seperti berupaya meninggalkan dua orang yang sedang mengejarnya.

Namun, upaya tersebut, tampak diurungkan oleh petugas polisi. Lalu, sesaat kemudian, sosok petugas yang menjadi sasaran protes kedua sopir tersebut, keluar dari mobil dan berusaha menjelaskan duduk persoalannya.

“Hehehe. turun pak turun pak. Ini selesaikan dulu. Tadi anda minta 500 ribu,” teriak sopir Pajero.

Seperti menjadi tertuduh dari dua orang sopir tersebut, petugas polisi itu berusaha menanggapinya, bahwa tuduhan tersebut tidak pernah dilakukannya.

Ia kembali menegaskan kepada si sopir Pajero itu, bahwa sopir kendaraan yang bertindak sebagai perekam video itu, tetap akan dikenai sanksi tilang karena pelanggaran lalu lintas tertentu.

Bahkan, oknum petugas polisi tersebut sempat terdengar meninggikan nada suaranya saat melihat si sopir Pajero dan si perekam video berusaha memasuki ruang kabin mobil patrolinya dengan menuduh bahwa terdapat uang hasil penindakan tilang dari pengendara lain.

“Dalem-dalem. Enggak ada. Saya tidak minta pak. Tidak. Uang saya itu pak,” jawab polisi.

Menyadari percekcokan tersebut semakin di luar kendali, dan ia juga tak ingin terlibat polemik itu berlarut-larut, petugas polisi itu berupaya kembali masuk ke dalam mobil patroli.

Namun, keputusan itu malah membuat kedua orang sopir itu makin berang. Si perekam video sempat mengumpat kepada sosok anggota polisi tersebut, dengan sebutan yang tidak patut.

Karena, si oknum petugas polisi tersebut, diduga melakukan penindakan di luar jalur jalan tol. Dan menganggap, petugas polisi tersebut sempat melakukan pemerasan.

“Enggak itu ada di surat itu. Polisi maling itu. Sampean itu kalau salah enggak mungkin lari pak. Kalau salah itu enggak melarikan diri pak,” protes si perekam video tersebut.

“Uangnya ada di surat itu. Polisi PJR pak, menilang diluar tol, saya di bawah tol. Kunci saya dibawa, STNK juga dibawa ditahan atas nama bapak Fahrudin yang terhormat. Ini kejadian di Tol Lebani Gresik,” tambahnya.

Load More