SuaraBali.id - Keberadaan sepeda listrik tengah digandrungi warga belakangan ini. Kendaraan tersebut bahkan kerap wara-wiri di jalan.
Namun demikian ada yang menarik pada motor listrik rakitan putra Bali Gede Sukarma Dijaya. Kendaraan listrik rakitan Gede Sukarma lebih mirip motor trail dengan memiliki desain khas, rangka dan bannya besar.
Tak seperti sepeda listrik biasa dengan harga 4-5 jutaan yang biasanya.
Gede Sukarma Dijaya pemilik dan owner sepeda listrik Le Bui, salah satu pabrikan sepeda listrik lokal asal Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Baca Juga: Tak Terima Diberhentikan Sebagai Ketua MDA Karangsem, Alit Suardana Akan Banding
Gede Sukarma saat ditemui di workshopnya di Gedung Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) NTB, Banyumulek, Kediri Lombok Barat, pria kelahiran Kubutambahan, Singaraja, Bali ini terlihat sibuk. Ia sedang merakit puluhan baterai sebagai komponen sepeda listrik Le Bui rancangannya.
"Iya, saya sedang belajar merangkai baterai, mencoba merakit sendiri," ujar alumni SMAN 1 Singaraja Bali ini sebagaimana diwartakan beritabali.com – jaringan suara.com.
AGede Sukarma Dijaya merakit sendiri komponen baterai untuk mengisi waktu, disamping juga belajar.
"Kebetulan ini belum mengerjakan order, daripada diam, saya coba untuk merakit. Karena untuk komponen baterai, kita biasanya impor sudah jadi," jelas pria kelahiran 1970 ini.
Sepeda listrik Le Bui mampu menarik mata konsumen mancanegara dan diekspor ke banyak negara. Yang membanggakan, sepeda listrik Le-Bui ini ternyata sudah dijual hingga luar negeri seperti Amerika, Eropa, hingga Australia.
Baca Juga: Luhut Targetkan Peningkatan Penjualan Kendaraan Listrik di Tahun 2030
Malahan, di Amerika Serikat sudah ada 2 dealer yang mengimpor Le Bui.
"Kami menggeluti usaha ini sejak 23 Mei 2016. Mengkhususkan diri di sepeda listrik (ada kayuhan)," ujar Gede Sukarma Dijaya.
Atas tawaran Gubernur NTB, Dr Zulkieflimansyah, Gede Sukarma Dijaya menempati gedung BRIDA NTB sebagai lokasi workshop-nya. Sejak 2016 sampai sekarang, sepeda listrik Le Bui rancangannya sudah terjual kurang lebih 200 unit.
Le-Bui sendiri mengklaim mayoritas bahan material sepeda listrik ini adalah murni buatan lokal.
"Bahan sebagian lokal, sebagian masih impor. Yang impor itu dinamo motor dan baterai, untuk selain kami produksi lokal," ujar Gede.
"Untuk produk kami sendiri, kebanyakan dijual ke luar (export) sebesar 70%," tambahnya.
Gede sendiri menuturkan sejak 2016, Le-Bui sudah memiliki banyak model listrik. Kurang lebih 10 desain sepeda.
Model tersebut antara lain ada tipe Semar, Puma, Garuda, Matador, Bingo, 911 Adventure, Vanara, Cirkit, dan Bima.
"Yang spesial adalah model CIRKIT. Ini spesial karena didesain oleh orang Amerika dan diproduksi di kami," terang Gede.
"Desain ini baru setahun tapi sudah laku hampir 60 unit," imbuhnya.
Untuk spesifikasi sepeda listrik Le-Bui ini, Gede sendiri mayoritas menggunakan beberapa model spek. Misalkan yang pertama, pakai dinamo 1000W dan baterai 60V/30Ah dengan top speed 60 km/h, dan daya jangkau 90 km dalam sekali charge.
Adalagi versi selanjutnya, memakai dinamo 3000W dan baterai72V/30Ah, top speed 80 km/h, dan daya jangkau 90 km dalam sekali charge. Sepeda listrik Le-Bui ini pernah viral karena Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno turut memesan sepeda listrik ini. Sandiaga Uno memesan 1 unit untuk dicoba.
"Jika oke, nanti setiap kawasan wisata bakal menjadi prioritas untuk disediakan sepeda listrik ini," tutur Gede.
Bahkan, Gede juga mengerjakan pesanan khusus untuk senator DPD RI sebanyak 9 unit. Berapa harga jual sepeda listrik garapan Le-Bui ini?
"Untuk model CIRKIT, yang 1000W kisaran 40 jutaan, sedangkan versi 3000W kisaran 55 jutaan," ujarnya.
"Semua pemesanan dilakukan secara pre-order," tutup Gede.
Berita Terkait
-
Wamen ESDM Apresiasi Langkah PLN Group Dukung Adopsi Electrifying Lifestyle di Masyarakat
-
Indonesia Incar Posisi Kunci di Pasar Baterai EV Global, MIND ID Ungkap Strategi
-
Jadwal Persib Kontra Bali United Resmi Ditunda
-
Jokowi Direncanakan Akan Datang ke Bali Demi Kampanyekan Mulia-PAS, Megawati Tidak
-
Menikmati Liburan Tenang dan Berkelanjutan: Ini 4 Rekomendasi Akomodasi Ramah Lingkungan di Lombok
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
-
Investigasi Kekerasan di Paser: Polisi dan Tokoh Adat Serukan Kedamaian
-
Nyawa Masyarakat Adat Paser Melayang, Massa Demo Minta Pj Gubernur dan Kapolda Kaltim Dicopot
-
Komersialisasi Bandara IKN Tunggu Revisi Perpres 131/2023, Kata Wamenhub Suntana
Terkini
-
Kecelakaan Beruntun di Gatsu Tengah Denpasar, Ini Kronologi Awal Dan Penyebabnya
-
Spanduk Coblos Si Gundul Akan Dikembalikan ke Rumah Paslon, Satpol PP : Biar Tak Jadi Sampah
-
Hadapi Kepadatan Akhir Tahun di Bali, Kemacetan Mengerikan Tahun Lalu Diharapkan Tak Terulang
-
BRI Raih Best API Initiative untuk Komitmen Hadirkan Solusi Perbankan Digital yang Inovatif dan Aman
-
NTB Uji Coba Makan Siang Gratis Untuk Murid SD, Seperti Ini Menunya