Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Kamis, 25 Agustus 2022 | 14:41 WIB
Ilustrasi keran air (pexels)

SuaraBali.id - Masyarakat di Gianyar, Bali mengeluhkan air dari PDAM Gianyar Tirta Sanjiwani yang keluar dari keran bau kaporit. Hal ini pun menganggu kehidupan warga diantaranya saat mengolah makanan.

Salah satu pedagang di Blahbatuh mengeluhkan situasi tersebut. Dampaknya terasa saat memasak nasi hingga membuat kopi.

“Bau kaporit saat ini lebih menyengat saat dimasak,” ujarnya sebagaimana diwartakan beritabali.com – jaringan suara.com.

Bahkan, saat membuat kopi, rasa kopi berbeda dari biasanya.

Baca Juga: Kemendagri Minta Pemda Hapus Pajak Progresif Dan Pemutihan, Ini Jawaban Dispenda Bali

“Ini sudah hampir seminggu rasa begini,” ujarnya.

Humas Tirta Sanjiwani Gianyar, Desak Nyoman Mahayoni, mengatakan hasil tim lab yang diturunkan, kadar klorin/kaporit masih berada diambang batas yakni 0,9 mg/ltr.

Dimana dalam peraturan menteri kesehatan batasnya 0,2 mg/ltr s/d 1 mg/ltr.

Diakui oleh tim lab ada sedikit kelebihan. Dimana sebelum-sebelumnya kada klorin/kaporite ada di 0,8 mg/ltr.

“Untuk menghilangkan bau kaporit, masyarakat bisa menampung dulu airnya sebelum dipergunakan. Kalau ditampung satu jam saja bau kaporitnya sudah hilang karena dia akan mengendap. Kalau langsung dipakai baunya memang agak menyengat,” tutupnya.

Load More