Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Senin, 15 Agustus 2022 | 10:40 WIB
Aman penjual bendera dan atribut merah putih di Jl. Raya Puputan, Denpasar, Bali memperlihatkan salah satu barang dagangannya, Senin (15/8/2022). [Suara.com/Putu Yonata Udawananda]

SuaraBali.id - Menyambut hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-77 pada tanggal 17 Agustus 2022 nanti, jalan-jalan di Kota Denpasar sudah dihiasi oleh penjual bendera dan atribut bernuansa merah putih. Salah satunya adalah Aman (26), yang menjual bendera di kawasan Jl. Raya Puputan, Renon, Denpasar, Bali.

Aman yang merupakan warga asli Bandung tahun ini pergi ke Bali bersama rombongan teman-temannya saat menjelang Bulan Agustus. Ia pun meraup untung besar selama berdagang bendera di momen hari kemerdekaan Republik Indonesia ini.

“Ke sini sama teman-teman. Semuanya 5 orang, semuanya juga jualan bendera,” ujar Aman saat diwawancarai pada Senin (15/8/2022).

Bendera yang dijual Aman juga beragam variasinya. Dari bendera kain kecil yang dijual seharga Rp 5.000 hingga bendera dinding yang dijual dari kisaran harga Rp 250.000-Rp 350.000. Bahkan, Aman yang juga menjual bendera plastik kecil sudah kehabisan stok karena banyak pelajar yang membeli untuk perayaan kemerdekaan.

Aman mengatakan bahwa dalam sehari ia bisa meraup keuntungan ratusan ribu hingga jutaan rupiah.

“Kalau lagi ramai, paling banyak bisa Rp 1 juta, kalau biasa minimal dapat Rp 300 ribu,” katanya.

Meski sudah berjualan bendera sejak tahun 2017, namun Aman mengaku tahun ini merupakan kali pertama ia berjualan di Bali, sebelumnya Aman berjualan di Jawa Barat. Ketika ditanya kenapa memutuskan untuk berjualan di Bali, ia menjawab

“Soalnya dapat info dari teman kalau di sini lebih ramai, dan setelah saya jualan memang lebih ramai (di Bali).”

Di Bandung, sehari-hari biasanya Aman berprofesi sebagai penjahit tas. Namun, saat mendekati bulan Agustus, waktu bekerjanya ia alihkan untuk berjualan bendera dan atribut merah putih.

Setiap hari, Aman membuka lapak jualannya dari jam 7 pagi hingga jam 7 malam. Namun, meski sudah mendapat tempat untuk menggelar barang dagangannya, Aman mengaku pernah ditertibkan oleh aparat.

“Pernah waktu Senin kemarin (8/8/2022), langsung disuruh beresin. Semuanya (penjual bendera) kena. Ya, begitulah risikonya” cerita Aman.

Walaupun begitu, pria yang mengenakan ikat kepala merah putih saat berjualan itu tidak kapok dan tetap berjualan bendera saat musimnya tiba. Terlebih, Aman juga memperoleh pendapatan yang mencukupi selama menjual bendera dari akhir Juli hingga Agustus.

Setelah masa berjualan bendera usai, Aman akan kembali ke Bandung dan rutinitas Aman kembali seperti normal.

“Ya, paling besok terakhir, setelah itu balik lagi (ke Bandung),” begitu tutupnya sembari melayani pembeli yang baru mampir ke lapak Aman.

Kontributor Bali : Putu Yonata Udawananda

Load More