SuaraBali.id - Teka-teka teki kematian guru TK berinisial R di Dusun Medas, Kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat pada 29 Juli lalu akhirnya terungkap. Adapun pembunuhnya ternyata adalah seorang laki-laki yang tengah menjalin asmara dengan korban.
Adapun kronologis pembuhunan terjadi setelah korban dengan pelaku menjalin hubungan intim. Setelah hubungan tersebut, pelaku dan korban sempat cekcok, kepala korban sempat dibenturkan hingga mulut disumpal kain.
Kasatreskrim Polresta Mataram Kompol Kadek Adi Budi Astawa mengatakan pelakunya adalah laki-laki berinisial S yang berprofesi sebagai mandor bangunan di depan rumah korban. Ia beralamat di lingkungan Gatep, Ampenan, Kota Mataram.
S bekerja sebagai mandor di depan rumah korban. Keduanya pun dikabarkan menjalin asrama sebulan terakhir.
"Awal perkenalan S mengaku sudah duda tetapi ketika berhubungan badan dan didesak untuk menikah oleh R, baru S mengaku sudah memiliki istri hingga terjadi cekcok, korban sempat menggigit tangan S, karena tidak dilepaskan mulut R sempat dipukul dan kepala dibenturkan ke tembok," terangnya dalam konfrensi pers, Jumat (12/8/2022).
Berdasarkan hasil visum oleh tim dokter penyebab kematian R akibat benda tumpul dan kehabisan oksigen akibat diikat oleh dua kain.
Setelah visum, olah TKP dan pemeriksaan saksi sebenarnya polisi sudah mengantongi identitas pelaku. Namun saat itu pelaku melarikan diri ke Ngawi, Jawa Timur dan terus berpindah tempat.
"Kami lakukan pengejaran dan penangkapan di daerah Ngawi, Jawa Timur," sambungnya.
Pelaku juga sempat melarikan diri ke Bali menumpang truk ekspedisi. Setelah sampai di Bali, ia turun di Jembrana dan mengunjungi kerabatnya.
Baca Juga: NTB Anggarkan Rp 1,2 Miliar Untuk Pengadaan 10.300 Al Quran
Pelaku kemudian melanjutkan perjalanan ke Ngawi, Jawa Timur dengan menumpang truk. Setelah sampai sempat menghubungi relasinya untuk meminta pekerjaan dan akhirnya bekerja di tempat yang terbilang pelosok di daerah Ngawi.
"Saat kami tangkap pelaku sempat ingin melarikan diri,” katanya.
Hasil keterangan yang diperoleh, S memang memiliki hubungan asrama dengan R. Sebelum kejadian, S berhubungan badan dan berakhir dengan cekcok.
R menggigit tangan S, pelaku S melawan dengan memukul mulut korban.
"Sesuai dengan olah TKP ada patahan gigi di sana", akunya.
Kapolresta Mataram Kombespol Mustofa mengakui jika timnya sudah mengantongi indentitas pelaku, hal ini sesuai dengan hasil olah TKP sebanyak tiga kali di rumah korban.
Berita Terkait
-
4 Zodiak yang Terlahir sebagai Mak Comblang, Paling Jago Menjodohkan Orang!
-
Cerita Ezequiel Vidal Rayakan Natal Bersama Keluarga di Yogyakarta, Rindu Masakan Ini
-
Lumbung Mataram di Yogyakarta Dipuji Jadi Solusi Pasokan MBG, Redam Risiko Inflasi Pangan
-
Lebih dari Sekadar Drama: Bahaya Toxic Relationship bagi Remaja
-
Blak-blakan! Han So Hee Ungkap Kurang Memiliki Ikatan Emosional Soal Cinta
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
TPA Suwung Ditutup, Kemana Sampah Warga Denpasar dan Badung Akan Dibuang?
-
8 Toko Oleh-Oleh di Bali: Dari yang Murah Meriah Sampai Wajib Diburu Turis
-
5 Destinasi Wajib di Ubud: Dari Tari Kecak hingga Adrenalin Rafting Sungai Ayung
-
Tips Nikmati Liburan Aman dan Tenang di Bali
-
Perkuat Ekonomi Akar Rumput, BRI Raih Penghargaan Impactful Grassroots Economic Empowerment