SuaraBali.id - Untuk mencegah masuk, keluar dan tersebarnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, Karantina Pertanian Denpasar menyiapkan karpet disinfektan untuk para pengunjung.
Karpet disinfektan ini disiapkan di setiap titik pintu kedatangan dan keberangkatan pada terminal domestik dan internasional.
Pemasangan karpet disinfektan yang itu dilakukan Karantina Pertanian Denpasar bekerja sama dengan PT Angkasa Pura I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
"Dengan pemasangan karpet disinfektan ini, diharapkan dapat meminimalisir penyebaran virus PMK yang kemungkinan dibawa melalui alas kaki penumpang domestik dan internasional baik yang masuk maupun keluar Bali," ujar Kepala Karantina Pertanian Denpasar I Putu Terunanegara di Kota Denpasar, Kamis (28/7/2022).
Menurutnya, karpet disinfektan yang dipasang berisi cairan dengan komposisi Benzalkonium chloride tiga persen yang disemprotkan di karpet disinfektan untuk dilewati seluruh penumpang pesawat udara yang melalui pintu pemasukan dan pengeluaran dari dan ke Bali di bandara.
"Dengan dilakukannya upaya ini, kami berharap dapat menekan persebaran Penyakit Mulut dan Kuku sehingga hewan ternak tetap sehat dan roda ekonomi di Pulau Dewata dapat terus bergulir," katanya.
Putu Terunanegara menjelaskan, Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus (family Picornaviridae) yang bersifat merusak jaringan sel.
Virus akan berkembang dalam jaringan faring, kulit dan menyebar ke seluruh tubuh melalui sirkulasi darah.
PMK dapat ditularkan melalui beberapa cara, antara lain melalui kontak langsung (antara hewan ternak, melalui droplet, leleran hidung, serpihan kulit), sisa makanan/sampah yang terkontaminasi produk hewan seperti daging dan tulang hewan yang tertular.
Baca Juga: Tiap Kabupaten/Kota se-Bali Harus Buat 1 TPS Dengan Penyelenggaranya Perempuan
"PMK juga dapat ditularkan melalui kontak tidak langsung melalui vektor hidup yakni terbawa oleh manusia dengan virus yang dapat terbawa melalui sepatu, tangan, tenggorokan atau pakaian yang terkontaminasi serta dapat tersebar melalui udara," ungkapnya. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Melanie Subono Sentil Keras Mason Elephant Park Bali: Gajah Ditunggangi dan Dijadikan Kanvas Lukis
-
Niatnya Bikin Konten Nakal di Bali, Bintang OnlyFans Ini Malah Berakhir Didenda dan Dideportasi
-
Melalui Kolaborasi Global di Bali, BKSAP Dukung Penguatan Diplomasi Ekonomi Biru Berkelanjutan
-
Hey Bali Tawarkan Penitipan Barang Gratis Selama 4 Jam, Strategi Bangun Kepercayaan Wisatawan
-
Kemenpar Klarifikasi Isu Larang Airbnb, Ini Fakta Terkait Penataan OTA di Bali
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
-
3 Fakta Perih Usai Timnas Indonesia U-22 Gagal Total di SEA Games 2025
-
CERPEN: Catatan Krisis Demokrasi Negeri Konoha di Meja Kantin
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
Terkini
-
5 Mobil Keluarga dengan 'Kaki-Kaki' Jangkung Anti Banjir
-
Urutan Makeup Sempurna Skin Prep hingga Setting Spray Khusus Pemula
-
Lari Makin Nyaman, Cedera Minggir! Ini 4 Rekomendasi Sepatu Lari Pria dan Wanita
-
Viral Bonnie Blues Bangbus di Bali Berujung Deportasi
-
7 Rekomendasi Sunscreen SPF 50: Perlindungan Extra dari Sinar Matahari