SuaraBali.id - Seorang pedagang sate di pinggir jalan perempatan Loloan Barat, Jembrana, Bali yang merupakan warga asal Desa Tegalbadeng Timur bernama Buchari (48) bisa mendapatkan omzet sebesar Rp 1 Juta per hari.
Buchari menceritakan bahwa dirinya berjualan sate ayam dan kambing sejak 7 tahun yang lalu. Usaha berdagang satenya ini dilakukan tiap hari mulai pukul 16.00-20.00 WITA.
Ia menjual sate dengan harga per porsi satenya Rp.10.000 plus lontong. Sedangkan untuk gulai kambing juga seharga Rp.10.000.
"Walau harga bahan bumbu naik, tetapi harga sate tetap dijual normal. Apalagi daging kambing sekarang Rp.145.000, itu sama tulang. Sebelumnya harga Rp.120.000. Ya, jalani namanya usaha tak harus banyak mengeluh," ujarnya kepada beritabali.com – jaringan suara.com.
Baca Juga: Jadwal Siaran Langsung Liga 1 2022, Rans Nusantara FC Hingga Bali United Vs Persija Jakarta
Buchori adalah ayah dari 2 anak laki-laki yang pertama sudah bekerja sedangkan yang kedua masih sekolah ini memulainya dengan jenis rombong pikulan.
Rombong sate itu dibuat sendiri dengan desain khas madura. Dulu masih muda malah menjual sate dengan cara dipikul.
Namun saat ini cukup dengan membuka angkringan di depan sebuah sekolah di Loloan Barat.
"Bahan rombong pikul dibuat dari rotan dan kayu. Nama asli di madura disebut rombong pikulan, ini bisa menampung bahan jualan bisa mencapai 70 kg. Ciri khas berjalan ini ditunjukkan di depan masyarakat, sehingga banyak yang tertarik apalagi saat menggunakan blankon khas madura dan kaos belang merah putih," tuturnya.
Menurutnya, selain bumbu sate yang kental dengan aroma asap bakaran justru membangkitkan rasa tersendiri. Bahkan masyarakat Loloan tahu ini ciri khas pedagang sate madura.
Baca Juga: Turis Jakarta yang Liburan di Canggu Disorot : Attitude Jangan Dibawa ke Bali
Untuk harga sate sekarang, katanya berbeda dengan sebelum pandemi covid-19, dimana 700 tusuk itu dibagi 2 untuk yang jualan di Tegalbadeng Timur. Hasil jualan per harinya, ia bisa meraup Rp.1 juta.
"Semenjak Covid-19 melandai jualan mulai ramai. Ada juga yang pesan melalui telepon dan melalui sistem online. Dan ini justru mempermudah berjualan. Pembeli juga merasa nyaman dan aman," tuntasnya.
Berita Terkait
-
Bojan Hodak Lega, Laga Lawan Bali United di BRI Liga 1 Ditunda PT LIB
-
Usai Terpidana Mati Mary Jane, 5 Napi Anggota 'Bali Nine' Dipertimbangkan untuk Dipindahkan ke Australia
-
Konsep Pidana di Indonesia Berubah Jadi Alasan 5 Anggota Bali Nine Akan Dipulangkan
-
Review Ticket to Paradise: Film Hollywood yang Syuting di Bali
-
Ulasan Novel 'Tari Bumi', Kehidupan Perempuan Bali di Tengah Tekanan Kasta
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Lihat Jaksa di Sidang Tom Lembong Cengar-cengir, Publik Malah Kesal: Nasib Orang Dianggap Bercandaan!
-
GERKATIN: Ruang Berkarya bagi Teman Tuli
-
5 Asteroid Paling Berbahaya Bagi Bumi, Paling Diwaspadai NASA
-
Rupiah Loyo! Tembus Rp15.900 per Dolar AS, Calon Menkeu AS Jadi Biang Kerok
-
Harga Emas Antam Jatuh Terjungkal, Balik ke Level Rp1,4 Juta/Gram
Terkini
-
Kisah Pilu Petrus Saksikan Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki Menghantam Rumahnya
-
Setelah Tahu Akan Dipindahkan ke Australia, Ini Respons Scott Rush Bali Nine
-
DPRD Pilih Alphard Baru Ketimbang Mobil Listrik Karena Fasilitas di Bali Belum Memadai
-
Hujan Berpotensi Menurunkan Keinginan Warga Untuk Mencoblos ke TPS
-
Waspadai Fenomena Cold Surge yang Memicu Gelombang Tinggi di Laut Pada Periode Nataru