SuaraBali.id - Sebagai salah satu pemilik saham di Atlas Beach Fest Bali, Hotman Paris Hutapea menegaskan, tidak ada persoalan izin operasional Atlas Beach Fest dengan Pemerintah Provinsi Bali. Demikian pula dengan perubahan nama dari Holywings Beach Festival.
Menurutnya tak ada unsur kasus hukum melainkan hanya profesionalitas manajemen baru.
Hal ini sebagaimana disampaikan pengacara kondang itu saat menghadiri acara grand opening beach club berkelas dunia yang berlokasi di Jalan Pantai Berawa, kawasan Canggu, Badung, Bali, pada Senin (18/7/2022).
Hotman Paris Hutapea pun terlihat bahagia dan berjoget-joget di club tempatnya berinvestasi ini. Ia menjadi slaah satu pemegang saham di beach club ini.
Pembukaan juga ditandani dengan melepas ribuan ekor tukik ke laut lepas di Pantai Berawa.
"Tidak ada alasan hukum, tidak ada alasan politik, ini karena manajemen baru saja, yang lebih profesional," ungkap Hotman di sela peresmian.
Termasuk terkait perizinan operasional di Pemerintah Provinsi Bali, Hotman menegaskan sudah tidak ada persoalan perizinan dan Atlas Beach Fest siap menerima pengunjung per esok hari. Karena hari ini hanya dioeruntukan oleh para tamu undangan.
"Perizinan saya kira tidak ada masalah, semua lancar sudah memenuhi syarat untuk beach club, sama seperti beach club di sebelah-sebelahnya ini," ucap dia.
Hotman Paris pun memamerkan kemegahan Atlas Beach Fest Bali di akun Instagram pribadinya. Ia menayangkan tiap sudut beach club ini melalui video.
Baca Juga: Atlas Beach Festival Dibuka di Canggu oleh Hotman Paris, Ada Menu Babi Guling Khas Bali
“Putra putra bangsa akhir nya tampil mengambil peran investasi dan memajukan pariwisata di Bali,” tulis Hotma Paris di salah satu postingannya.
Kata dia, Atlas Beach Fest mampu menampung pengunjung hingga 10.000 pengunjung dengan menyasar segmen Family Holiday.
Atlas Beach Fest sebelum diresmikan sedianya bernama Holywings. Di mana sempat ramai kabar kontroversi mengenai club tersebut di luar Bali.
Hotman Paris megatakan, beach club ini mengusung konsep One stop Entertainment tidak hanya bar dan club saja tang ditonjolkan, tapi juga menghadirkan tempat bagi pelaku UMKM hingga fasilitas kolam renang. Beach club ini pun diklaim terbesar di Asia dan berkelas dunia.
"Di sini semua ada, one stop entertainment, kami membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat Bali, menggandeng UMKM, mengajak pengusaha untuk bekerja sama," tutur dia.
Atlas Beach Fest menggandeng sebanyak 52 outlet lokal Bali, restaurant, pedagang souvenir, hingga aneka ragam kuliner khas Bali.
Tag
Berita Terkait
-
Pernah Jebol Argentina, Maouri Ananda Tetap Berlatih Meski Bali United Libur 10 Hari
-
Djakarta Warehouse Project 2025 Hadir dengan 67 Artis dan Pengalaman 10 Hari di GWK Bali
-
Ketika Kuliner Bali Menyatu dengan Alam: Perpaduan Rasa, Budaya, dan Kemurnian
-
Tanggapi Kekalahan Borneo FC dari Bali United, Bojan Hodak: Saya Kepikiran Persija
-
Kalah Kasasi Lawan Agnez Mo, Ari Bias Kini Tuntut Holywings Rp 4,9 Miliar
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran