SuaraBali.id - Perpindahan lokasi supermarket Legendaris Tiara Dewata yang terletak di jalan Mayjen Sutoyo, Denpasar, Bali ini membuat banyak masyarakat kaget. Terutama warga yang menjadi pelanggan setia supermarket yang telah beroperasi selama lebih dari 35 tahun ini.
Manager Operasional Tiara Dewata Novie Setyo mengungkap bahwa hal ini dikarenakan kontrak di gedung milik pemerintah yang saat ini ditempati sudah habis. Oleh sebab itu karena kontrak sudah habis.
“Ini murni karena kontrak kita habis. Nah sama dengan kita ibaratnya kos kalau kontrak kita habis maka kita wajib cari tempat yang baru,” ujarnya, Jumat (15/7/2022).
Ia pun menekankan bahwa gedung tersebut bukan aset pribadi namun aset pemerintah. Maka apapun kebijakan pemerintah harus diikuti.
“Kami harus akhiri kontrak berakhir ya kami harus pindah. Tidak ada hal yang sifatnya sengketa,”.
Ia mengaku bahwa perusahaannya tersebut sudah beroperasi selama 35 tahun maka perlu mencari market baru. Selain itu ada beberapa misi yang perlu dipertimbangkan bahwa adanya tujuan untuk mengurangi biaya operasional di tengah kondisi yang sulit.
Ketika disinggung mengenai kekhawatiran supermarketnya akan ditinggal pelanggan karena lokasi yang tak ada di tempat semula, ia mengaku tak khawatir. Karena menurutnya selama ini pihaknya telah mengupayakan agar selalu dekat dengan konsumen.
“Informasi saat ini sudah banyak yang bisa menjembatani konsumen. Salah satunya memberikan diskon hari ini. Ini menyebabkan konsumen kebutuhannya terpenuhi, kenapa? Biar konsumen juga paham bahwa kami ini pindah. Sehingga kami informasikan di sana," lanjutnya.
Ia pun menegaskan bahwa Tiara Dewata bukan tutup tapi pindah. Selain itu ia menegaskan bahwa namanya akan tetap Tiara Dewata sesuai dengan brand-nya.
Baca Juga: Akan Pindah, Supermarket Tiara Dewata Diskon Hingga 70 Persen Namun Warganet Sedih
Secara resmi disebutkan bahwa pada akhir bulan Tiara Dewata akan pindah. Dimana dalam hal ini perpindahannya ada di dua tempat. Satu di kawasan Sanglah dan di Jalan Tukad Yeh Aya, Denpasar.
Namun demikian, fisiknya tidak akan seperti sedia kala karena manajemen meniadakan department store dan hanya berfokus pada supermarket.
Berita Terkait
-
Wamendagri Ribka Haluk Sebutkan TPID Bali Miliki Peran Strategis Dalam Mendukung Program Nasional
-
Denpasar dan Nyalanesia Lanjutkan Kerja Sama Pengembangan Literasi hingga Tahun 2030
-
Bali Jadi Tuan Rumah Kompetisi Robotik Internasional untuk Generasi Muda
-
5 Gol! SMKN 3 Buduran Bikin Denpasar Kewalahan di AXIS Nation Cup 2025
-
Melihat Metode pembelajaran modern Smart Clasroom
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran