SuaraBali.id - Sebanyak 30 orang yang mengatasnamakan diri Petisi Rakyat Papua (PRP) Bali kembali melakukan demonstrasi di bundaran Renon, Denpasar, Bali dekat Konsulat Jenderal Amerika Serikat (AS), Kamis 14 Juli 2022.
Para mahasiswa asal Bumi Cenderawasih itu melakukan aksi untuk menolak pengesahan Undang-undang pembentukan tiga provinsi baru di Papua yang baru saja disahkan oleh DPR RI medio 30 Juni 2022 lalu.
Menurut mereka proses pembahasan dan pengesahan tiga provinsi tersebut sama sekali melibatkan masyarakat Papua.
“Proses pembahasan dan pengesahan RUU tentang DOB tersebut tanpa melibatkan rakyat Papua, juga Majelis Rakyat Papua (MRP) dan dilakukan secara sepihak oleh pembuat undang-undang,” kata Koordinator Aksi, Jefry Kosay.
Baca Juga: Supermarket Tiara Dewata Denpasar Bakal Pindah, Raut Wajah Pria Diduga Karyawan Ini Viral
Bahkan, menurutnya langkah yang dibuat oleh pemerintah pusat dan DPR RI itu sebagai langkah untuk memasung hak-hak kemerdekaan bangsa Papua.
“Lantas rakyat Papua dengan sadar menolak Otonomi Khusus (Otsus). Sebab, Pertama, Otsus diberikan oleh Jakarta untuk meredam gerakan rakyat Papua," ujar Koordinator Aksi, Jefry Kosay.
Seperti diketahui, tiga provinsi yang dimekarkan tersebut yakni Provinsi Papua Tengah ibu kotanya di Nabire, Provinsi Papua Selatan Ibu kotanya di Merauke, dan Provinsi Papua Pegunungan yang Ibu kotanya di Jayawijaya.
Selain itu, menurut mereka pembentukan tiga provinsi baru justru akan membuat militerisasi di Papua semakin massif.
Pasalnya, pemekaran tersebut dinilai akan berbanding lurus dengan penambahan markas militer TNI/Polri yang menurut mereka semakin membuat rakyat Papua sengsara.
Baca Juga: Bule Usil Hendak Goda Monyet Malah Lari Terbirit-birit Saat Dikejar
“Sebab pemerintah Indonesia yang masih menggunakan pendekatan militeristik Papua sampai saat ini. Sepanjang tahun 1962-2004, paling sedikit 500 ribu jiwa rakyat Papua yang meninggal dalam 15 kali rentetan operasi militer dalam skala besar,” tegasnya.
Berita Terkait
-
Janggalnya 'Wisatawan Siluman' di Bali, Pendapatan Daerah Berpotensi Bocor
-
Fedi Nuril Dituduh Antek CIA, Grok Pasang Badan: Tidak Ada Bukti!
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Uni Eropa Incar Pasar Indonesia di Tengah Tantangan Tarif Amerika Serikat
-
Pertumbuhan Properti Tembus USD142 juta, Bali Masih Jadi Magnet Investor Mancanegara?
Tag
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Harga Emas Antam Berbalik Lompat Tinggi Rp23.000 Hari Ini, Jadi Rp1.777.000/Gram
-
Wall Street Keok, IHSG Diprediksi Melemah Imbas Perang Dagang Trump vs Xi Jinping
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
Terkini
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Suryani, Simbol Kartini Masa Kini
-
Pemprov Bali Juga Larang Distribusi Air Kemasan Plastik di Bawah 1 Liter dari Luar Bali
-
Keluhan dan Harapan Pedagang di Pasar Badung Jika Tas Kresek Dilarang di Bali
-
Hari Pertama Masuk Kerja, Antrean di Sentra Pelayanan Publik Mataram Membludak
-
Bukan Sepak Bola, Bukan Piknik, Tapi WNA Ini Malah Main Golf di Stadion Karangasem