Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 09 Juli 2022 | 08:00 WIB
Evelyn Kosasih [Foto : Istimewa]

Dari Bali United Berdiri di Bali tahun 2015 silam, Evelyn yang notabene lahir di Pulau Dewata ini langsung mendukung sepenuhnya, apalagi saat Bali United juara di tahun 2019 dan 2021, meski saat itu Evelyn sedang menempuh pendidikan di Surabaya, ia terus mengikuti perkembangan Bali United.

"Saat punya banyak waktu luang karena work from home (WFH), menonton dan mendukung Bali United berjuang di Liga 1 adalah hiburan,” jelas Evelyn.

Alumnus SMA Santo Yosef Denpasar ini menuturkan kisahnya yang tak terlupakan adalah saat menonton Bali United melawan Persija Jakarta di Stadion Kapten I Wayan Dipta tahun 2017 silam.

“Waktu itu ada pertandingan Liga 1 antara Bali United melawan Persija di malam hari. Saya dengan ayah pergi ke sana berharap dapat tiket on the spot. Namun, apa daya sudah ludes habis terjual," kata Evelyn.

Baca Juga: Delegasi G20 Kunjungi Desa Kutuh, Diajak ke Pura Hingga Membuat Canang

"Ya jadi kami hanya bisa menonton di lapangan parkir menggunakan layar tancap. Lucunya kalau suporter di dalam stadion sudah berteriak gol, kami yang berada di tempat parkir sekitar sepuluh detik kemudian baru bersorak gembira akibat keterlambatan pada siaran pertandingan,” bebernya.

Evelyn lalu menempuh pendidikan di Universitas Kristen Petra di Surabaya, Jawa Timur tahun 2017 itu dengan mengambil Jurusan Desain Komunikasi Visual.

Keahliannya dalam melukis juga ia tumpahkan untuk para pemain Bali United. Ia kerap melukis potret-potret para pemain Bali United.

“Melukis sudah menjadi bagian dari saya juga sejak kecil. Ketika menyukai sesuatu, saya pasti akan lukis atau gambar hal tersebut. Maka dari itu, banyak pula karya saya yang terinspirasi dari perjuangan dan semangat mereka (pemain Bali United) di atas lapangan,” ujar dia.

Bak seorang pengamat, Evelyn pun juga terdengar paham diksi-diksi dan pergerakan para pemain bola.

Baca Juga: Pasien DBD Terus Bertambah, Keterisian Bed di RSD Mangusada Mulai Penuh

"Nadeo keren saat penyelamatan menjaga gawang, kombinasi Eber Bessa dan Privat Mbarga tiki takanya juga keren, Brwa Nouri, kemudian Yabes Roni meski cadangan saat dimasukkan cepat pergerakannya, gesit tapi di finishing saja yang kurang," tutur fia.

Load More