Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Rabu, 06 Juli 2022 | 11:43 WIB
Sharp Indonesia meluncurkan Set Top Box tipe STB-DD001i, Selasa (26/4/2022). [Sharp Indonesia]

SuaraBali.id - Masyarakat di kabupaten Tabanan akan diberikan sebanyak 8.000 Set Top Box. Pembagian Set Top Box ini adalah untuk warga miskin dalam rangka migrasi siaran televisi analog menjadi digital.

Kepala Bidang Pengelolaan Informasi dan Siaran Komunikasi Publik, Dinas Komunikasi dan Informasi Tabanan Made Andi Seriawan menyebutkan, saat ini sudah dibagikan di dua kecamatan.

“Yang sudah di Kecamatan Selemadeg Barat dan Penebel,” katanya, Selasa, (5/7/2022) sebagaimana diwartakan beritabali.com – jaringan suara.com.

Setiap kecamatan akan memperoleh sekitar lima ratus Set Top Box yang berdasarkan pada data Terpadu Kesejahteraan Sosial atau DTKS. Pembagian alat ini dilakukan di Kantor Pos terdekat.

Baca Juga: Cok Ace : Pariwisata Harus Memberikan Kontribusi Bagi Masyarakat Sekitar

“Artinya semua kegiatan pembagian ini, sepenuhnya dilaksanakan oleh Kantor Pos. Kami di dinas hanya mendapatkan informasinya saja,” ujarnya.

Set Top Box yang dibeli di toko elektronik tersebut sistemnya sebagai penguat sinyal terutama untuk televisi yang masih menggunakan tabung.

Akan tetapi masih ada televisi layar datar dengan sistem analog pada jaringan siarannya.

“Untuk Tabanan bisa mendapatkan 30 channel, tampilan gambarnya jadi lebih bagus,” ujarnya.

Masyarakat yang tak mendapatkan Set Top Box secara gratis bisa membeli dengan harga yang tidak terlalu mahal. Sekitar Rp200 ribu.

Baca Juga: 115.611 Wisman Kunjungi Bali Pada Mei 2022, Melonjak 98 Persen

“Bisa beli online juga, sudah banyak yang jual,” katanya.

Sementara, untuk siaran televisi analog akan secara penuh dihentikan sekitar November 2022, ketika Set Top Box di Tabanan telah habis dibagikan.

Namun, jika tidak, menurut Made Seriawan siaran analog masih akan diperpanjang.

Sebelumnya, Ketua Pokja Komunikasi Publik Gugus Tugas Analog Switch off atau ASO 2022, Rosarita Niken Widiastuti mengatakan sebanyak 50 juta rumah tangga di Indonesia masih menggunakan TV analog atau tabung.

Hal ini menjadi tantangan untuk program migrasi TV analog ke digital, karena masyarakat menilai TV yang sudah ada saat ini sudah nyaman dan dinikmati siarannya. Maka dari itu, Niken tidak henti-hentinya menjelaskan betapa pentingnya migrasi TV digital harus segera diterapkan di Indonesia.

Load More