SuaraBali.id - 38 Sapi di Desa Medahan, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Bali terserang Penyakit Mulut Kuku (PMK). Sapi berpenyakit ini kemudian dibawa ke penampungan sapi sakit di Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Bali menggunakan truk.
Peternak pun diminta waspada akan penyakit menular ini. Salah satunya petani anggota Simantri, Merta Diuma Desa Medahan, I Nyoman Sudiarsa menyatakan serangan dirasakan awal bulan Juni 2022.
“Sebelum Galungan sapi di sini mulai tidak mau makan,” ujarnya seperti diberitakan beritabali.com -jaringan suara.com.
Setelah itu terdapat gejala mulut sapi berbusa dan ada sapi yang kukunya lepas. Tiap dua hari, virus itu dari sapi yang sakit diduga ini menular ke sapi lain.
“Kami ada 20 indukan dan 6 anak sapi, kondisinya sama,” ujarnya.
Diduga sapi tersebut bersentuhan dengan kelompok peternak di kawasan Selukat, Desa Keramas, Kecamatan Blahbatuh yang jaraknya cukup berdekatan.
“Di sana ada sapi sampai tidak bisa jalan. Kami tidak tahu pasti bagaimana cara penularannya. Yang jelas begitu satu sapi di sini kena, semua ikutan kena. Mulutnya berbusa,” terangnya.
Peternak kemudian melaporkan ke Dinas Pertanian Kabupaten Gianyar. Bahkan dari pihak Kementerian Pertanian ada turun melakukan pengecekan. Dari hasil pertemuan disepakati untuk melakukan tindakan stumping out atau pemotongan paksa.
“Peternak di sini rela sapi mereka dipotong paksa demi memutus penyebaran virus,” jelasnya.
Baca Juga: Tumpek Klurut Dirayakan Sebagai Hari Kasih Sayang di Bali
Sementara itu, pihak kepolisian kembali turun ke peternakan sapi untuk menyisir sapi. Kapolsek Gianyar, Kompol I Gede Putu Putra Astawa, mengatakan bahwa sesuai perintah pimpinan untuk wilayah Kecamatan Gianyar sementara tidak ditemukan PMK.
“Untuk wilayah Kecamatan Gianyar setelah dilakukan pengecekan sementara aman dari PMK dan kita sudah berkoordinasi dengan Dinas Peternakan untuk melakukan penyuluhan kepada para peternak,” ujarnya.
Kapolsek menjelaskan, terkait langkah antisipasi penyebaran PMK yaitu dengan berkoordinasi dengan PPL terkait penyuluhan dan Bhabinkamtibmas mengecek seluruh sapi yang ada.
“Langkah antisipasi kita selaku aparat kepolisian untuk selalu berkoordinasi dengan PPL termasuk memerintahkan Bhabinkamtibmas untuk mengecek seluruh sapi yang ada, juga jelang Idul Adha supaya sapi yang dijual sehat dan aman dari PMK,” jelasnya.
Kapolsek berharap agar para peternak memelihara sapi dengan baik dan selalu memperhatikan kesehatan hewan peliharaannya.
“Harapan saya kepada peternak agar selalu memelihara sapinya dengan baik dan apabila sakit agar segera berkoordinasi dengan PPL sehingga bisa ditangani dengan cepat,” harapnya.
Berita Terkait
-
Djakarta Warehouse Project 2025 Hadir dengan 67 Artis dan Pengalaman 10 Hari di GWK Bali
-
Harga Cabai Rawit Merah Terus Melonjak, Tembus Rp 60.000 per Kg
-
Epy Kusnandar Tutup Usia: Ini Riwayat Penyakit yang Mengiringi Kepergiannya
-
Ketika Kuliner Bali Menyatu dengan Alam: Perpaduan Rasa, Budaya, dan Kemurnian
-
Tanggapi Kekalahan Borneo FC dari Bali United, Bojan Hodak: Saya Kepikiran Persija
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran
-
Santunan dan Pemulangan Jenazah WNI Korban Kebakaran Hongkong Ditanggung Pemerintah