SuaraBali.id - Merebaknya penyakit mulut dan kuku (PMK) di Bali membuat Pemprov akhirnya mengeluarkan kebijakan ketat terkait lalu-lintas ternak sapi antar pulau.
Setelah sebelumnya mengizinkan pengiriman ternak sapi dari Bali ke provinsi lain, kini Pemprov Bali akhirnya memutuskan pelarangan total atau lockdown pengiriman ternak dari dan ke Pulau Bali.
Kebijakan itu sendiri resmi diambil mulai Sabtu 2 Juli 2022 pukul 00.00 WITA.
"Sejak hari ini, Sabtu (2/7), Bali lockdown. Semua sapi tetap berada di tempatnya masing-masing, di kandangnya masing-masing. Tidak ada pergerakan lagi kemana-mana. Juga tidak ada lagi distribusi sapi ke luar Bali. Kami akan membuatkan surat edaran resmi dan sudah dikoordinasikan dengan Direktorat Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian," ujar Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, I Wayan Sunada, di kantornya, Sabtu 2 Juli 2022.
Ia menjelaskan bahwa distribusi ternak sapi, utamanya menjelang hari raya Idul Adha, pihaknya mengaku sudah memetakan dan akan mengatur lebih lanjut agar tidak terganggunya distribusi baik daging maupun ternak sapi yang masih hidup.
Salah satunya yakni seperti pada daerah yang masih steril seperti Bangli, Klungkung, Badung, Tabanan, Jembrana, dan Denpasar diatur distribusi sapi termasuk mensuplai wilayah yang sudah tertular.
Untuk daerah-daerah yang belum terjangkit, Sunada mengatakan pihaknya akan melakukan pengawasan ketat bagi para ternak, khususnya yang akan dijadikan hewan kurban pada Idul Adha sepekan nanti.
"Kami akan melihat perkembangan kasusnya mulai dari daerah yang tertular. Kita akan definisikan sejauh mana lockdown itu, daerah mana saja yang tertular. Lockdown itu artinya ternak itu tidak bergerak dari kandang sampai dengan masa tertentu," ujarnya.
Sebelumnya, Bali sendiri ditargetkan mengirim 60 ribu ekor per tahun. Pada caturwulan pertama sebanyak 20 ribu ekor sudah terpenuhi.
Baca Juga: Dihantam Gelombang Pasang, Sampan Berisi 12 Nelayan di Buleleng Terhempas di Lautan
Kemudian caturwulan kedua tertinggi sebanyak 35 ribu ekor. Dan caturwulan ketiga menurun drastis sebanyak 5 ribu ekor.
Namun data di Balai Karantina Denpasar, pengiriman sapi keluar Bali sudah melebihi target. Data Karantina Denpasar menunjukkan dari Januari sampai Juni 2022 sudah ada 41.211 ekor sapi keluar Bali.
Puncak pengiriman terjadi di bulan Juni sebanyak 25.825 ekor. Namun di saat PMK tidak di Bali maka seluruh pengiriman sapi keluar Bali seperti ke DKI, Kalimantan, Lampung akan di stop total.
Kontributor: Ragil Armando
Berita Terkait
-
Niatnya Bikin Konten Nakal di Bali, Bintang OnlyFans Ini Malah Berakhir Didenda dan Dideportasi
-
Melalui Kolaborasi Global di Bali, BKSAP Dukung Penguatan Diplomasi Ekonomi Biru Berkelanjutan
-
Hey Bali Tawarkan Penitipan Barang Gratis Selama 4 Jam, Strategi Bangun Kepercayaan Wisatawan
-
Kemenpar Klarifikasi Isu Larang Airbnb, Ini Fakta Terkait Penataan OTA di Bali
-
Alfeandra Dewangga ke Bali United? Bojan Hodak Ungkap Hal Mengejutkan
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
5 Mobil Keluarga dengan 'Kaki-Kaki' Jangkung Anti Banjir
-
Urutan Makeup Sempurna Skin Prep hingga Setting Spray Khusus Pemula
-
Lari Makin Nyaman, Cedera Minggir! Ini 4 Rekomendasi Sepatu Lari Pria dan Wanita
-
Viral Bonnie Blues Bangbus di Bali Berujung Deportasi
-
7 Rekomendasi Sunscreen SPF 50: Perlindungan Extra dari Sinar Matahari