Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Jum'at, 01 Juli 2022 | 10:16 WIB
Sejumlah prajurit Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dari Lembaga Dewan Adat melakukan atraksi kirab di kawasan keraton setempat, Solo, Jawa Tengah, Minggu (26/6/2022). .ANTARA FOTO/Maulana Surya

SuaraBali.id - Putri Raja dari PB XIII, Gusti Raden Ayu (GRAy) Devi Lelyana Dewi merasa sedih karena niatnya yang ingin menjenguk sang Raja di Ndalem Sasono Narendra, Keraton Kasunanan Surakarta ditolak oleh Abdu Dalem. Ia tak diperkenankan bertemu dengan ayahnya sendiri.

GRay Devi Lelyana Dewi atau yang kerap disapa Gusti Devi tak bisa memasuki Ndalem Sasono Narendra rumah Sinuhun PB XIII, Kamis (30/06/2022)

"Saya tadi mencoba masuk ya. Tapi disaat saya masuk ke Sasono Narendra pagarnya ditutup. Dan saya pikir bisa masuk lewat pintu lain. Ternyata juga ditutup," ungkapnya.

Ia pun terus mencari akses masuk ke Dalem Sasono Narendra. Ia juga menjelaskan bahwa dirinya juga terus diikuti oleh dua petugas atau abdi dalem.

"Selama saya berjalan mencari pintu masuk itu, saya terus diikuti dua abdi dalem laki- laki,” ujarnya.

GRay Devi Lelyana Dewi, Putri ke Dua PB XIII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. [Suara.com/Budi Kusumo]

Ia juga sudah mengatakan kepada dua abdi dalem tersebut bahwa ingin bertemu dengan sang ayah, Sinuhun (PB XIII).

"Saya bertanya ke penjaga itu Sinuhun ada dimana, di Ndalem Ageng apa di Ndalem Sasono Narendra? dia jawab , di Ndalem Sosono Narendra. Saya bilang, saya ingin ketemu. Dan katanya harus melalui prosedur. Dan saya juga bilang silahkan prosedur apa yang harus saya lakukan. Sampai akhirnya saya disuruh menunggu di Sasonoputro berjam- jam juga belum dipertemukan dengan ayah saya," ujarnya

Gusti Devi pun merasa miris dan sedih, melihat kondisi keraton seperti itu.

Ia tak habis pikir untuk bertemu dengan ayahnya sendiri malah mendapat penolakan.

"Saya sedih. Saya ini juga mengalami kehidupan di jaman kakek saya yakni PB XII, yang memiliki istri lebih dari satu. Anak anaknya rukun maen bersama meski beda beda ibuk," jelasnya.

"Dan kalaupun ingin bertemu dengan bapaknya tidak harus melewati prosedur yang harus seperti inilah, seeperti itulah. Atau harus menunggu jawaban dari siapalah atau apalah, jaman itu semua enggak ada. Dan itu bagi saya aneh dan menyedihkan," jelas Devi.

Devi juga menambahkan hal itu bukan suatu peraturan dari keraton. Namun peraturan yang dibikin untuk menghalangi sesuatu,

"Jadi itu peraturan menurut saya enggak benar."

Lantaran tak juga kunjung dipertemukan, akhirnya dirinya mengurungkan niat bertemu dengan ayahnya, dan bergegas keluar dari Sasonoputro. Devi berharap bisa segera dipertemukan dengan sang ayah PB XIII.

Load More