Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Kamis, 30 Juni 2022 | 08:08 WIB
Antrean truk di Pelabuhan Gilimanuk-Ketapang. [Foto : Istimewa/beritabali.com]

SuaraBali.id - Kondisi cuaca yang ekstrem belakangan ini sering terjadi di Selat Bali tepatnya jalur penyebrangan Jawa-Bali.

Hal ini pun membuat penyebrangan lintas provinsi tersebut terhambat akibat angin kencang dan gelombang tinggi mengganggu aktivitas penyeberangan Gilimanuk-Ketapang.

Akibatnya, antrean panjang kendaraan angkut dan bongkar muat di Pelabuhan Gilimanuk semakin panjang. Hal ini pun melambatkan aktivitas penyebrangan.

Pada, Selasa (28/06/2022) diinformasikan antrean kendaraan capai 12 jam untuk menyeberang. Kendaraan truk dan pribadi sampai memenuhi areal parkir pelabuhan.

Seorang sopir mobil boks Ahmad Subandi asal Jember membenarkan perihal antrean panjang ini.

"Saya antre sudah lebih dari 3 jam, karena infonya ombak besar jadi kapal agak lambat," ungkapnya, Selasa (28/06/2022) sebagaimana diwartakan beritabali.com – jaringan suara.com.

Terkait dengan cuaca buruk dan pelayanan penyebrangan ada keterlambatan, Koordinator Satuan Pelaksana (Korsatpel) Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Pelabuhan Gilimanuk I Nyoman Sastrawan menjelaskan, cuaca buruk di Selat Bali menjadi faktor penyebab aktivitas kapal terganggu.

"Nahkoda Kapal memilih lebih waspada dan berhati-hati saat berlayar untuk menghindari insiden. Bahkan jika cuaca sangat buruk maka akan dilakukan penutupan sementara sampai cuaca kembali normal," jelasnya, Rabu (29/06/2022).

Load More