SuaraBali.id - Bukan hanya Ayam Betutu atau Babi Guling, kuliner di Bali masih beragam dan tentunya nikmat dan murah. Terutama kuliner di bagian Bali Barat atau Jembrana.
Menu makanan yang cukup terkenal di daerah ini adalah nasi lawar jukut gonde dengan minuman es klungah.
Gonde juga ditanam oleh petani di Jembrana selain menanam padi. Kandungan gizinya dinilai sehat bagi tubuh dan pencernaan.
Pengelola masakan nasi Bali khas Negaroa Gusti Ayu Komang Wadani (46) tahun di lingkungan ketapang, Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara mengatakan dirinya sejak tahun 2014 berjualan khas nasi Bali Negaroa.
Baca Juga: Akun WhatsApp Bupati Jembrana Dibajak Diduga Untuk Modus Penipuan
Menunya yang terkenal berupa nasi lawar klungah, jukut gonde, ayam kampung sambal hati, sate laut, dan kacang serundeng.
"Garis keturunan dari dulu memang suka memasak sajian khas Negaroa ini untuk melestarikan kuliner masyarakat Jembrana yang memang terkenal dengan sajian khas Bali,” ujarnya kepada beritabali.com – jaringan suara.com.
Untuk meracik bumbu rempah-rempahnya ia menghabiskan hingga 8 kilogram yang dalam hitungan 2 minggu pasti habis.
"Meski harga cabai mahal tetap tidak terpengaruh, yang penting konsumen puas," ungkapnya.
Harga sepiring lawar gonde dibanderol harga Rp10 ribu. Sedangkan untuk minuman yang jadi favorit pelanggan adalah es klungah.
Baca Juga: Rizky Febian Cerita Soal Beda Agama Antara Dirinya Dan Mahalini Raharja Kepada Thariq Halilintar
Bahan-bahan es berasal dari UMKM yang mengelola klungah. Menurutnya, minuman klungah pas menjadi pelengkap sajian nasi lawar.
"Sajian ini sangat nikmat sekali, lontong lawar dipakai sarapan pagi, dan siang hingga sore nasi lawar Bali khas Negaroa. Kami juga menerima orderan baik itu perusahaan dan instansi pemerintah serta menerima prasmanan. Dibuka jam 06.00 WITA hingga 21.00 WITA," ujarnya sambil meracik dagangnya.
Ayu menngaku rata-rata pendapatan sehari bisa mencapai Rp400 ribu.
Uang itu, kata dia, juga harus dikelola untuk pembelian bahan dan membayar mereka yang membantu masak dan berjualan sebanyak 4 orang.
Sebagai pedagang, ia berpesan agar jangan mudah putus asa. Ayu tetap optimistis di segala keadaan apalagi melestarikan masakan khas yang sudah menjadi tradisi di Jembrana.
Berita Terkait
-
BSSN Warning! 1.200 Sistem Pemerintah Rentan Disusupi Judi Online
-
KPK: Kasus Korupsi LPEI Rugikan Negara Rp1 Triliun
-
Kisah Cinta Donald Trump dan Melania Ikut Disorot, Dari Pertemuan Pertama Hingga Pisah Kamar
-
Mantan Bos Timah Ungkap Tak Pernah Lihat Laporan Dokumen Kerugian Negara Rp300 Triliun
-
Tegas! Goenawan Mohamad Wanti-wanti Prabowo: Jangan jadikan Bali Seperti Singapura atau Hong Kong!
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Trump Effect! Wall Street & Bursa Asia Menguat, IHSG Berpotensi Rebound
-
Baru Sebulan Jadi Bos NETV, Manoj Punjabi Mengundurkan Diri
-
Harga Emas Antam Meroket! Naik Rp14.000 per Gram Hari Ini
-
Selamat Ulang Tahun ke-101, Persis Solo!
-
Freeport Suplai Emas ke Antam, Erick Thohir Sebut Negara Hemat Rp200 Triliun
Terkini
-
Masyarakat Bali Diajak Periksa Bila Temukan Gejala TBC, Biaya Ditanggung BPJS Dan Global Fund
-
Turis Asal Arab Saudi Ditemukan Tak Bernyawa di Hotel Kawasan Legian
-
Bule Rusia Overstay di Bali Berdalih Tak Tahu Aturan Dan Paspornya Terselip
-
Mayat Bersimbah Darah Dengan Leher Tergorok di Taman Pancing Diduga Korban Pembunuhan
-
TPA Sarbagita Bali Rawan Longsor Saat Hujan, DLHK Kerahkan Alat Berat