SuaraBali.id - Viralnya video mesum sejoli yang tengah beradegan dewasa di pantai malam hari diduga berada di Pantai Pererenan, Mengwi, Badung, Bali. Video ini pun beredar di media sosial.
Adapun terdengar dalam video bertuliskan Pererenan Beach tersebut perekam menggunakan bahasa dan logat Bali. Bahkan si perekam itu sempat membahas agar mencari pecalang.
"Kali jani ije ade pecalang (jam segini dimana cari pecalang)," ucap seorang perekam.
Selain itu, kedua perekam juga bermaksud untuk mendekati pasangan tersebut dan menegurnya. Bahwa tidak boleh melakukan perbuatan cabul di pantai dan akan dikenakan denda.
Tapi ternyata kedua perekam tadi tidak juga mendekat malah terus merekam.
"Adi sing di hotel di kamar ne? (Kok tidak di hotel di kamarnya saja), kaden rge nak mancing (saya pikir orang mancing), kayakne sing ngenah rge dini atau sing runguange (kayaknya tidak kelihatan kami di sini atau memang kami tidak digubris)," ujar perekam dalam video.
Hingga saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan terkait video mesum tersebut. Adapun video tersebut berdurasi 2 menit 50 detik.
Terlihat seorang pria dan wanita diduga warga negara asing sedang berhubungan badan di tengah deburan ombak di malam hari.
Tanpa mereka sadari ada yang melihat aksi wik wik tersebut dan merekamnya serta memviralkanya.
Baca Juga: Video Mesum Sejoli Diduga di Pantai Pererenan Mengwi, Pihak Desa Membantah
Kapolsek Mengwi Kompol I Nyoman Darsana membenarkan perihal video tersebut. Ia mengatakan pihaknya sempat menugaskan Kanitreskrim Iptu Galih untuk menyelidiki video tersebut.
"Saya tugaskan Kanitreskrim untuk mencari lokasinya dimana biar bisa dipastikan pantainya," bebernya saat dikonfirmasi awak media, Kamis 16 Juni 2022 sebagaimana diwartakan beritabali.com - jaringan suara.com.
Diungkapkanya, hasil koordinasi dengan Prebekel Pererenan, perbuatan mesum itu dikatakan bukan di Pantai Pererenan.
"Bukan di Pantai Pererenan. Saya juga tidak hafal setiap sudutnya Pantai Pererenan, Pak Mekel (Prebekel) juga bilang begitu, kalau di Pererenan malam hari dipastikan tidak ada orang," ujarnya.
Berita Terkait
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
-
Djakarta Warehouse Project 2025 Hadir dengan 67 Artis dan Pengalaman 10 Hari di GWK Bali
-
3 Prompt Gemini AI untuk Buat Kartu Prakiraan Cuaca di Kotamu, Hasil 3D!
-
Cara Buat Spotify Wrapped 2025 di HP Android, Lengkap Bagikan via Instagram
-
Heboh! Parkir di Polda Metro Jaya Berbayar, Ini Jawaban Resmi Polisi Soal Dasar Hukumnya
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran
-
Santunan dan Pemulangan Jenazah WNI Korban Kebakaran Hongkong Ditanggung Pemerintah