Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Kamis, 16 Juni 2022 | 12:00 WIB
Ilustrasi gelombang pasang [pixabay]

SuaraBali.id - Akibat khawatir diterjang gelombang tinggi, sejumlah warga terpaksa membongkar rumahnya sendiri. Kondisi ini terjadi di Pesisir Pantai Pebuahan Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Jembrana, Bali.

Pada Rabu (15/06/2022) terjadi kembali gelombang tinggi sehingga sejumlah warga di sana membongkar sendiri rumahnya.

Berdasarkan pantauan beritabali.com - jaringan suara.com di lokasi, gelombang pasang merusak beberapa meter bangunan. Dan gelombang ini biasa terjadi hingga beberapa hari ke depan.

Sebelumnya gelombang tinggi sudah terjadi pada Selasa (14/6/2022) juga sudah merusak tanggul yang dibuat warga secara swadaya.

Baca Juga: Gubernur Koster Ajak Wisatawan Domestik Dan Mancanegara Ramai-ramai Datangi Bali

Namun hingga saat ini penanganan pantai dari abrasi masih belum dilakukan pemerintah.

Panjang kerusakan akibat abrasi di Dusun Pebuahan dan Banjar Baluk Rening sepanjang 2,24 KM. Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas PUPR Jembrana I Wayan Sudiarta.

Menurutnya mengenai penanganan pantai yang terdampak abrasi merupakan kewenangan pemerintah pusat yang ditangani secara bertahap.

"Tergantung kondisi keuangan pemerintah pusat, mudah-mudahan dapat," ujarnya.

Pemerintah kabupaten Jembrana sudah mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk penanganan pantai pada tahun 2023 mendatang, di Pantai Pebuahan, Yehembang dan lanjutan di Pantai Delodberawah.

Baca Juga: Gubernur Bali Klaim Perkembangan Covid-19 Membaik, Kedatangan Wisatawan Pun Meningkat

Pada tahun ini paket pekerjaan penanganan pantai dari Soka-Gilimanuk dengan anggaran Rp38,5 miliar dari Balai Wilayah Sungai.

Load More