Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Selasa, 07 Juni 2022 | 11:02 WIB
Pekerja mempersiapkan "Penjor" atau bambu dihiasi janur dan hasil bumi untuk diantarkan ke pemesan dalam persiapan menyambut Hari Raya Galungan, di Denpasar, Bali, Minggu (7/11/2021). [ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo]

Upacara Natab Sesayut Penampahan memiliki makna untuk mengingatkan umat manusia agar membangun kekuatan Wiweka Jnyana yang berarti, membangun kekuatan diri agar mampu membedakan mana yang benar dan mana yang salah.

Menurut laman resmi Desa Tamanbali, upacara Penampahan Galungan sebaiknya tidak hanya dirayakan dengan pesta saja, tapi juga dengan melakukan perenungan hidup yang mendalam.

Pada Upacara Penampahan Galungan, umat Hindu Bali akan memasang penjor. Penjor merupakan simbol dari Naga Basuki yang artinya kesejahteraan dan kemakmuran.

Pemasangan penjor ditujukan sebagai ucapan terima kasih kehadapan Hyang Widhi Wasa dalam prabawa-NYA sebagai Hyang Giripati.

Baca Juga: BNN Ungkap Bandar Sabu-sabu di Buleleng Berlindung di Balik Masyarakat, Ini Indikasinya

Kendati begitu, sekarang tidak sedikit orang yang memasang penjor sebelum Penampahan Galungan karena adanya alasan kesibukan atau kekurangan orang.

Load More