SuaraBali.id - Sebuah potret pencemaran lingkungan terjadi jalan alternatif di kawasan Ungasan, Kuta Selatan, Badung, Bali. Terlihat sampah diapers (popok bayi) yang jumlahnya cukup banyak berisi kotoran berserakan di tengah jalan.
Sampah diapers itu berserakan tepatnya di jalan alternatif desa seputar Taman Paradise. Fotonya pun beredar di media sosial dan mengundang keprihatinan.
Warganet yang menuding sampah pampers berserakan itu ulah anjing liar. Padahal faktanya bukan demikian.
Saat dikonfirmasi Direktur BUMDes Mega Kencana Ungasan Kuta Selatan, I Made Nuada menuturkan bahwa pihaknya sudah melakukan monitoring setelah beredarnya foto tersebut di media sosial.
Baca Juga: Viral, Pria di Bali Tetap Fokus Sembahyang Meski Ramai Dentuman Musik di Sekitar Klub Malam
Kejadian itu ditemui pada Jumat (3/6/2022) pagi. BUMDes pun langsung bergerak mengerahkan petugas sampah untuk membersihkan sampah diapers popok bayi tersebut.
Ia mengungkapkan bahwa lokasi tersebut sejatinya bukan tempat membuang sampah namun ada ulah tangan jahil yang sembarangan membuang sampah popok bayi tersebut.
"Ya, itu kemarin pagi sudah kami tindak lanjuti, itu ada oknum yang tidak bertanggung jawab buang sampah di jalan, namun tidak tertangkap basah, itu jalur alternatif desa dan cenderung sepi, beberapa orang buang sampah di sana padahal bukan tempat pembuangan, lalu ada yang buang diapers itu dan terseret-seret kendaraan yang lalu lalang," ungkap Nuada pada Sabtu (4/6/2022).
BUMDes mengatakan meski dilakukan pemantauan oleh Linmas dan LPM, namun tidak bisa 24 jam penuh.
Di sini menurut Nuada, perlu adanya kesadaran diri untuk tidak membuang sampah di sembarang tempat. Karena selain mencemari lingkungan tentu juga mengganggu kenyamanan masyarakat.
Baca Juga: Perempuan Ini Protes Kandang Sapi Dibangun Berdekatan Rumahnya, Sebut Tetangga Tak Berakhlak
Ia menegaskan bahwa barang siapa tertangkap basah membuang sampah tidak pada tempatnya bakal dikenakan sanksi denda sesuai dengan Peraturan Desa No.8 tahun 2019.
"Sanksi berupa denda Rp 1,5 juta," tegasnya.
Pihak BUMDes juga kerap melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan edaran-edaran terkait persampahan dan mengadakan layananan pengangkut sampah dengan retribusi mukai dari sampah rumah tangga Rp 30 ribu per bulan.
"Dari tahun 2016 kami gencar sosialisasi, mungkin sejak COVID-19 karena lebih jarang berkumpul warga jadi abai," ucapnya.
Kontributor : Yosef Rian
Berita Terkait
-
BRI Liga 1: Persib Minta Laga Lawan Bali United Ditunda, Ada Apa?
-
Kenapa Send The Song Error Tidak Bisa Dibuka? Jangan Bingung, Ini Solusinya
-
Viral Pasangan Bantu Kakek yang Kehabisan Bensin Gegara Tak Punya Uang
-
Pengadilan Bobrok, Mahfud MD Ungkap Hakim Layak Disebut 'Yang Memalukan'
-
Detik-Detik Menegangkan! Mobil Bobby Nasution Dilempari Batu Usai Debat Pilgub Sumut
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
-
Pegawai Komdigi Manfaatkan Alat AIS Rp250 M untuk Lindungi Judol, Roy Suryo Duga Ada Menteri Ikut 'Bermain'
-
Trump Effect! Wall Street & Bursa Asia Menguat, IHSG Berpotensi Rebound
-
Baru Sebulan Jadi Bos NETV, Manoj Punjabi Mengundurkan Diri
-
Harga Emas Antam Meroket! Naik Rp14.000 per Gram Hari Ini
Terkini
-
BKSDA Minta Waspadai Kemunculan Ular Piton di Rumah Warga Saat Musim Hujan
-
Anomali Cuaca Ekstrem di Mataram Bisa Terjadi Sewaktu-waktu, Nelayan Diminta Waspada
-
Masyarakat Bali Diajak Periksa Bila Temukan Gejala TBC, Biaya Ditanggung BPJS Dan Global Fund
-
Turis Asal Arab Saudi Ditemukan Tak Bernyawa di Hotel Kawasan Legian
-
Bule Rusia Overstay di Bali Berdalih Tak Tahu Aturan Dan Paspornya Terselip