SuaraBali.id - Puluhan orang yang tergabung dalam Forum Komunikasi Peduli Pendidikan (FKPP) Bali yang berdemo di Gedung DPRD Bali, Kamis 2 Juni 2022 menelan kekecewaan.
Pasalnya, tak satupun dari para anggota dewan yang mau menemui mereka di halaman gedung wakil rakyat tersebut.
Padahal, mereka berharap para anggota dewan mau menerima mereka untuk mendengarkan aspirasi mereka terkait penolakannya atas kebijakan Gubernur Bali, Wayan Koster yang mengubah status SMAN Bali Mandara dari sekolah asrama menjadi sekolah umum di tahun ajaran 2022/2023 mendatang.
Salah seorang perwakilan demonstran, Gede Suardana mengaku kecewa dan geram dengan tindakan para anggota dewan tersebut.
Wakil Ketua Umum Persadha Nusantara ini mengatakan bahwa tindakan yang dilakukan oleh para anggota dewan ini sudah mencoreng marwah lembaga legislatif di Bali.
"Tujuannya adalah untuk menyampaikan aspirasi terkait dengan kebijakan Gubernur yang menghapus sistem SMA Bali Mandara. Kami ingin tahu seperti apa sikap dari anggota DPRD dari masing-masing fraksi," sebutnya.
Pun begitu, pria yang juga mantan Ketua KPU Buleleng ini juga menegaskan bahwa pihaknya akan terus bergerak untuk menyampaikan aspirasi.
Bahkan, ia memberikan ultimatum sebelum hari raya Galungan agar ada kejelasan terkait persoalan ini.
Sehingga, pihaknya akan mendatangi kembali DPRD Bali dalam waktu dekat.
Baca Juga: Kecewa Status SMAN Bali Mandara Diubah, Puluhan Orang Geruduk Kantor DPRD Bali
"Saya harap secepatnya karena makin cepat makin baik. Jangan sampai nunggu hari raya habis. Keburu sistem penerimaan PDBB jalan. Kalau itu keburu jalan tamat sudah SMA Bali Mandara. Jadi, sebelum hari raya kami harapkan bisa bertemu kembali," tuturnya.
Suardana menyebut bahwa pihaknya mendesak DPRD Bali untuk melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama stakeholder terkait untuk mendengar aspirasi warga tersebut.
"Kami akan tetap datang ke DPRD, menyampaikan aspirasi duduk secara santun. Kalau perlu kami akan minta DPRD untuk mengagendakan Rapat Dengar Pendapat antara komisi 4, Gubernur, tim ahli, Kepala Dinas, FKPP dan alumni. Di situ kami ingin adu argumentasi dan adu data tentang SMA Bali Mandara," jelasnya.
Di sisi lain, Ketua Komisi IV DPRD Bali yang membidangi pendidikan, I Gusti Putu Budiarta mengaku saat demonstrasi terjadi sedang tidak ada di tempat.
Gung Budiarta sapaan akrabnya mengaku sedang ada persembahyangan di kediamannya.
"Tyang tidak hadir tadi karena ada odalan di rumah, ampura," ucapnya saat dikonfirmasi.
Tag
Berita Terkait
-
Jaring Talenta Pesepak Bola U-17, Trofi Soekarno Cup Berlapis Emas, Ini Maknanya
-
Serikat Pekerja Geruduk Balai Kota: Tuntut Upah yang Hilang, Sindir 'Jakarta Menyala' Jadi Gelap
-
Purbaya Sebut Indonesia Bisa Ganti Presiden 2026 usai Demo-Ekonomi Hancur
-
Purbaya Yakin Demo Akan Berkurang, Bidik Pertumbuhan Ekonomi 6% Tahun Depan
-
Polri Siapkan Aturan Baru Pengamanan Demo, Bakal Belajar Langsung ke Inggris!
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran