SuaraBali.id - Seorang penjual gorengan dan masakan khas Kampung Loloan, Jembrana, Bali bernama Fatahillah (63) menceritakan kisah usahanya yang digeluti sejak 12 tahun lalu. Warga Lingkungan Terusan Kelurahan Loloan Barat ini pun sukses menyekolahkan anaknya menjadi calon dokter.
Ia menceritakan bahwa pekerjaannya ini dilakukan demi keluarga dan anak-anak bisa sekolah. Anak putrinya kuliah jurusan kebidanan saat ini menjalani semester akhir.
Sedangkan 2 putranya, satunya kuliah kedokteran tinggal menunggu diwisuda. Terakhir, putranya baru kelas 8 di SMPN 2.
Meski hanya menjual gorengan dan panganan kampung, ia mengutamakan anak-anak agar lebih tekun belajar dan sekolah agar jangan seperti kedua orang tuanya.
Baca Juga: Viral Harga Seafood Ngepruk di Pasar Kedonganan Bali, Kepiting Rp 550 Ribu Per Kilogram
Anak pertama bernama Anggi Larasati kuliah di IIK (Institut Ilmu Kesehatan) STRADA Indonesia Kediri Jawa Timur. Saat ini Anggi sudah masuk semester akhir ditempuh dengan sistem pelajaran online dan bisa membantu orang tua berjualan.
"Anak kedua laki-laki, Muhammad Alfarizi kuliah jurusan kedokteran umum di UIN (Universitas Islam Negeri) Malang tinggal menunggu hasil wisuda. Bahkan tak sedikit butuh biaya pada saat kuliah," katanya.
"Awalnya biaya yang ditempuh Rp22 juta per semester. Sedangkan Anggi perlu biaya Rp8 juta per semester. Saat itu biaya masuk Anggi Rp35 juta dan Alfarizi tanpa biaya karena menempuh kuliah jalur undangan dengan dengan segudang prestasi yang diraih," ujarnya.
Ia bersyukur anaknya Muhammad Alfarizi saat itu diminta sumbangan biaya gedung hanya bisa membayar Rp15 juta. Itupun, katanya, termasuk infaq sumbangan karena tak mampu melebihi dari biaya dari yang lain.
"Istri saya Mahmuda (48) justru sangat tak inginkan anak-anak sengsara seperti dirinya. Tinggal di pondok dengan carut marut. Tak ingin anak-anak sengsara bahkan harus lebih pintar dan tempuh pendidikan lebih tinggi dan punya ilmu yang lebih maju," katanya.
Baca Juga: Minyak Goreng Curah di Tabanan Capai Rp 20 Ribu Per Liter, Kadisperindag Tak Bisa Bicara Banyak
Fatahillah mengungkapkan hasil jualan ia bagi 3. Tabungannya terdiri untuk biaya ibadah haji, biaya untuk sekolah anak-anak dan yang penting biaya untuk kesehatan.
Berita Terkait
-
Bali United Rebutan Dapat Jordi Amat dengan Raksasa Liga 1 Indonesia?
-
7 Potret Anita Hara Menikah dengan Jeson Siregar di Nusa Dua Bali
-
Bandara Ngurah Rai Tutup Total saat Nyepi 2025: Catat Jadwalnya!
-
Nyepi Tanpa Ogoh-Ogoh? Ini Tradisi Unik yang Wajib Diketahui
-
Bali Bergemuruh! Inilah Pesona Pawai Ogoh-Ogoh Semalam Sebelum Nyepi
Terpopuler
- Mudik Lebaran Berujung Petaka, Honda BR-V Terbakar Gara-Gara Ulang Iseng Bocah
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
- 3 Pemain Liga Inggris yang Bisa Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Lawan China dan Jepang
- Pemain Kelahiran Jakarta Ini Musim Depan Jadi Lawan Kevin Diks di Bundesliga?
- Infinix Hot 50 vs Redmi 13: Sama-sama Sejutaan Tapi Beda Performa Begini
Pilihan
-
Mees Hilgers Dituduh Pura-pura Cedera, Pengamat Pasang Badan
-
Anthony Elanga, Sang Mantan Hancurkan Manchester United
-
BREAKING NEWS! Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17 2025
-
Terungkap! MisteriHilangnya Oksigen di Stadion GBK Saat Timnas Indonesia vs Bahrain
-
Tolak Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Ini Bakal Setim dengan Cristiano Ronaldo
Terkini
-
Nasabah BRI Diimbau Waspada, Ini Tips Terhindar dari Penipuan dan Kejahatan Siber
-
Jadwal Pertandingan Bali United di Liga 1 Bulan April 2025, Teco Minta Pemain Jangan Gendut
-
Tradisi Unik Lebaran di Lombok: Tradisi Tiu Sampai Lebaran Topat
-
Mahasiswa Pertanyakan Kerjasama Unud Dengan TNI, Rektor : Tidak Untuk Membawa Praktik Militer
-
Lebaran di Bali: Gilimanuk Sempat Tutup, Penumpang Melonjak, Ini Kata ASDP