SuaraBali.id - Siapa yang tak suka rendang daging sapi? Rendang yang dimasak sampai hitam khas Ranah Minang ini biasanya jadi menu pelengkap hidangan lebaran Idul Fitri.
Semakin hitam, rendang khas Minang akan semakin lezat. Bumbunya jauh meresap dan lebih kering, yang sangat cocok dinikmati dengan nasi hangat.
Namun banyak yang tidak tahu cara membuat rendang sampai hitam seperti punya orang Minang?
Ternyata rahasianya harus sabar. Bahkan menurut salah satu video di Channel Youtube Dapursicongok, proses pemasakannya memakan waktu hingga 4 jam.
Triknya, masaklah dengan api kecil ketika santan sudah mengental. Santannya pun harus dari kelapa tua, dan jangan pernah menggunakan kelapa gongseng.
Serta, untuk warna hitam sempurna, sebaiknya tak usah menggunakan kunyit, ya.
Nah, kalau Anda ingin mencoba sendiri di rumah membuat rendang hitam yang lezat, mumpung masih punya stok daging sapi sisa Idul Adha di rumah, tak ada salahnya coba bikin Rendang Hitam Khas Urang Minang ini.
Bahan :
1 kg daging sapi (pilih bagian has dalam)
Bumbu halus :
100 g cabe merah keriting
80 g bawang merah
60 g bawang putih
45 g jahe
4 butir kemiri
Blender semua dengan 200 ml air sampai halus
Rempah :
2 g jinten yang dihaluskan
4 g ketumbar yang dihaluskan (sangrai dulu sebelum dihaluskan)
5 biji bunga lawang
9 butir cengkeh
9 butir bunga kapulaga
3 batang serai (geprek)
70 g lengkuas (geprek)
6 lembar daun salam
1/2 lembar daun kunyit
Garam secukupnya (tes rasa)
Santan:
1 liter santan kental dari 4 buah kelapa tua ukuran besar
800 ml santan cair (dari perasan kelapa yang kedua kali)
Cara memasak:
1. Nyalakan kompor, masukkan daging ke dalam kuali
2. Tuang bumbu halus dan aduk rata
3. Masukkan rempah dan garam, aduk rata
4. Tutup kuali selama 30 menit, sesekali aduk dan tutup lagi
5. Tambahkan santan cair dan aduk
6. Masak di api sedang, masak sampai menyusut dengan aduk sesekali
7. Setelah menyusut, tambahkan santan kental
8. Jangan ditinggal, sambil tetap aduk agar tidak pecah santan
9. Setalah mendidih secara merata, sudah bisa ditinggal dan aduk sesekali
10. Kecilkan api agar santan menghasilkan minyak dengan baik
11. Saat minyaknya sudah mulai keluar harus lebih sering diaduk
12. Saat minyaknya semakin banyak (sudah jadi kalio) aduk bagian bawahnya saja
13. Teruskan pemasakan, hingga nanti minyak akan masuk kembali ke dalam bumbu dan warnanya mulai kehitaman
14. Angkat dan sajikan saat rendang sudah mulai hitam
Berita Terkait
-
5 Momen Sapi Vs Manusia di Hari Kurban, dari Bikin Ulah di Tol Hingga Berenang ke Laut
-
Malam Takbiran di Semarang, Jokowi Jajal Mi Disko Level 1 Sambil Ngevlog Bareng Menteri Basuki
-
Idul Adha 2024: Pasokan Listrik di 40 Lapangan dan 74 Masjid Sulselrabar Dijamin Tidak Drop
-
45 Ucapan Lebaran Haji yang Islami, Penuh Doa dan Harapan Baik Menyambut Hari Raya Idul Adha
-
Kapan Hari Raya Idul Adha 2024 Tiba Versi Pemerintah dan Muhammadiyah? Adakah Cuti Bersama?
Tag
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Freeport Suplai Emas ke Antam, Erick Thohir Sebut Negara Hemat Rp200 Triliun
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaik November 2024
-
Neta Hentikan Produksi Mobil Listrik Akibat Penjualan Anjlok
-
Saldo Pelaku UMKM dari QRIS Nggak Bisa Cair, Begini Respon Menteri UMKM
-
Tiket Kereta Api untuk Libur Nataru Mulai Bisa Dipesan Hari Ini
Terkini
-
Turis Asal Arab Saudi Ditemukan Tak Bernyawa di Hotel Kawasan Legian
-
Bule Rusia Overstay di Bali Berdalih Tak Tahu Aturan Dan Paspornya Terselip
-
Mayat Bersimbah Darah Dengan Leher Tergorok di Taman Pancing Diduga Korban Pembunuhan
-
TPA Sarbagita Bali Rawan Longsor Saat Hujan, DLHK Kerahkan Alat Berat
-
El Nino Picu Gelombang Tinggi di Bali, BMKG Beri Peringatan Dini Pelayaran