SuaraBali.id - Bangunan Sekolah Dasar Negeri 3 Bukit Tinggi Kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat, harus rela tergusur karena adanya pembangunan Bendungan Meninting. Sejak 2018 para guru dan murid menumpang di rumah warga untuk lakukan kegiatan belajar menagajar.
Di atas tanah milik Abdul Said (47) bangunan sementara didirikan seadanya. Bersebelahan dengan rumah pribadi milik Abdul Said.
Gubernur NTB, H Zulkiefliansyah yang baru mengetahui kondisi tersebut meminta pihak Kontraktor Bendungan Meninting di Desa Bukit Tinggi segera bertanggung jawab atas tergusurnya bangunan Sekolah tersebut.
Dalam kunjungannya Sabtu (23/4/22) sore, ke sekolah darurat SDN 3 Bukit Tinggi di rumah Abdul Said, Dusun Murpadang Desa Bukit Tinggi, Gubernur sampaikan bahwa pihak akan Kontraktor untuk segera merenovasi bangunan sementara SDN 3 Bukit Tinggi.
"Sambil menunggu percepatan pembangunan ini kan otoritas kabupaten Lombok Barat kan. Ini kita segera ya," ungkap Zul kepada Kepala sekolah dan pihak Kontraktor.
Disaksikan langsung oleh guru, murid dan warga setempat, Zulkiefliansyah meminta renovasi bangunan sementara segera dilakukan oleh pihak Kontraktor dari PT Hutama Karya (persero) dan TP Bahagia Bangun Nusa serta Badan Wilayah Sungai NTB.
"Saya kira itu konkret ya. Sambil menunggu percepatan pembangunan sekolah baru di lahan yang sudah dibayar oleh pihak PT," kata Zul.
Saat ini, kata Zul, renovasi harus dilakukan sambil menunggu hasil pembebasan lahan seluas 1400 meter persegi. Di tanah seluas 14 are itu nantinya akan dibangunkan gedung untuk SDN 3 Bukit Tinggi.
"Sebelum sekolah dibangun. Lahan ini akan direnovasi oleh BWS untuk kelas sementara," katanya.
Baca Juga: Kaca Jendela SDN di Bogor Pecah Dirusak Orang Tidak Dikenal, Polisi Langsung Turun Tangan
Dr Zul menyebut tidak bermaksud tutup mata selama empat tahun sekolah harus relokasi di rumah warga. Hanya saja ia sendiri mengaku baru mengetahui adanya sekolah yang terdampak.
"Kalau tidak media yang kasi tahu. Kami tidak tahu. Kami juga cari kabupaten kota tidak ada. Karena SD SMP itu kan kewenangan kabupaten. Tapi kita tidak mau melempar masalah ini ke mana. Semua ini tanggung jawab kita bersama," kata Zul.
Ia juga mengklaim bahwa bangunan sekolah SDN 3 Bukit Tinggi awalnya tidak kena penggusuran akibat pengerjaan di kawasan bendungan meninting.
"Keadaan SDN ini kan sebenarnya sudah dijelaskan. Tapi karena banyak aktivitas ledakan makanya sekolah dipindahkan," sebutnya.
Melihat adanya 64 siswa belajar di ruang kelas sederhana, Dr Zul meminta maaf kepada masyarakat di Dusun Murpandang karena sekolah dilaksanakan dengan kondisi tidak memadai selama empat tahun.
"Jadi kita mohon maaf sama masyarakat. Saya baru tahu kalau tidak ada yang kasih tahu kami tidak tahu. Begitu kan," kata Zul.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Apa Jasa Raden Aria Wirjaatmadja bagi BRI? Begini Kisahnya
-
TikTok Diprediksi 'Menggila' Saat Nataru, Trafik Data Bali-Nusra Diproyeksikan Naik
-
Batik Malessa, Dari Kampung Tipes Memberdayakan Perempuan dan Menggerakkan Ekonomi Keluarga
-
BRI Bersama BNI dan PT SMI Biayai Proyek Flyover Sitinjau Lauik Senilai Rp2,2 Triliun
-
Rekomendasi Rental Motor Murah di Bali Mulai Rp50 Ribu