Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Rabu, 20 April 2022 | 08:10 WIB
Kebendesaan Mataram Selatan (Karang Medain), Kota Mataram melaksanakan upakara Pemlaspas rumah layon atau mayat, untuk krama setempat. [Foto : Istimewa/beritabali.com]

SuaraBali.id - Kebendesaan Mataram Selatan (Karang Medain), Kota Mataram melaksanakan upakara Pemlaspas rumah layon atau mayat, untuk krama setempat. Hal ini dilakukan bertepatan dengan rahina Purnama, Sabtu (16/4/2022) lalu.

Terdapat dua freezer yang bisa digunakan oleh krama kepaten (keluarganya meninggal, red) tanpa dipungut biaya.

Saat ini penggunaan freezer untuk orang meninggal di kalangan umat Hindu khususnya di Mataram semakin umum digunakan selama layon (mayat) berada di rumah sebelum proses upacara pemakaman (ngaben) dan menunggu duasa (hari baik).

Dahulu, layon diformalin namun kini beralih disimpan di Freezer. Hal ini karena dirasa kondisi mayat lebih baik dan juga pertimbangan harga formalin yang lebih mahal yakni hampir Rp1,5 juta rupiah.

Baca Juga: Tiga Rute ke Pelabuhan Lembar Akan Dibuka Jelang Lebaran

"Mahalnya biaya formalin menjadi beban bagi masyarakat yang kepaten (keluarganya meninggal) khususnya masyarakat tidak mampu," jelas Insinyur Made Slamet, Pembina Perkumpulan Dagang Canang Kota Mataram, yang juga anggota dewan DPRD NTB, Selasa  (19/4/2022).

Made Slamet yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Mataram ini menjelaskan, melihat kondisi ini, kemudian diprogramkan pengadaan freezer mayat.

Kebendesaan yang ada di Kota Mataram, sebagai pengelola akan memastikan agar kebersihan dan kesucian freezer tetap terjaga.

"Sampai saat ini sudah dua Kebendesaan yang sudah mengadakan. Yaitu Kebendesaan Mataram Selatan dan Mataram Utara. Masing-masing Kebendesaan ada dua freezer lengkap dengan biaya bangunan penyimpanannya (rumah freezer)," jelas Made Slamet.

Umat Hindu di Kota Mataram bisa menggunakan fasilitas ini namun kendalanya tidak semua kuburan atau Pura Dalem ada penunggunya yang sekaligus sebagai perawat dan penjaga freezer.

Baca Juga: Guru Ngaji di Lombok Tengah Dapat Insentif dari Pemerintah Rp 100 Ribu Per Bulan

Hal ini berpotensi penggunaannya terbatas terkadang berebutan untuk memakainya.

Untuk itu Made Slamet dan jajarannya menyarankan kepada pengurus Pura Dalem atau Kebendesaan untuk melengkapi penjaga. Karena program pengadaan freezer layon (mayat) ini direspons dengan antusias oleh masyarakat.

"Kami siap memprogramkan freezer layon kalau masyarakat siap untuk menjaga dan merawat," kata Made Slamet.

Load More