SuaraBali.id - Fenomena waterspout berhasil diabadikan oleh seseorang ketika menaiki sebuah perahu yang disebut berada di Selat Badung, Bali. Fenomena ini beredar dalam tayangan video di Instagram.
Menurut keterangan yang ditulis dalam caption Instagram @punapibali, kejadian ini terjadi pada Selasa pagi (19/04/2022).
Perahu yang dikendarai oleh pemilik video terus menghindari fenomena alam berbahaya ini.
Karena waterspout dapat membuat kapal penumpang terbalik dan bisa menimbulkan gelombang besar akibat dari pusaran air.
Fenomena waterspout sendiri tercipta dari awan cumulonimbus yang sangat cepat. Terjadinya pergeseran angin yang terangkat dan ditambah kondisi udara yang tidak stabil.
Sehingga tornado yang terhubung dengan dengan air akan membentuk skala ruang mikro atau puluhan meter. Biasanya ditemui di danau maupun laut.
Fenomena alam bahaya ini dapat diidentifikasi ciri-ciri yang menandakan waterspout akan terjadi.
Waterspout bisa terjadi apabila di pagi hari cuaca terlihat cerah namun mengalami perubahan menjadi mendung ketika memasuki sore.
Padahal sekeliling awan terlihat cerah tapi sirkulasi yang tertutup tumpukan awan mendung kelabu menjulang vertikal menyerupai pohon.
Fenomena waterspout dapat terjadi berulang di tempat yang sama meski dalam kemungkinan yang kecil.
Melansir laman BMKG, waterspout yang identik dengan fenomena puting beliung tetapi terjadi di atas permukaan air yang luas. Fenomena waterspout terbentuk dari sistem awan cumulonimbus (CB).
Namun demikian, tidak semua awan CB dapat menimbulkan fenomena tersebut, tergantung pada kondisi labilitas atmosfer.
Keberadaan awan CB juga dapat mengindikasikan adanya potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang dan pada kondisi tertentu dapat menimbulkan potensi puting beliung/waterspout.
Karakteristik fenomena waterspout adalah sebagai berikut:
- Kejadiannya bersifat lokal
- Terjadi dalam periode waktu yang singkat, umumnya sekitar kurang lebih 10 menit
- Lebih sering terjadi pada siang atau sore hari, dan terkadang menjelang malam hari
- Hanya muncul dari sistem awan Cumulonimbus (CB), tetapi tidak semua awan CB dapat menimbulkan fenomena waterspout
- Kemungkinannya kecil untuk terjadi kembali di tempat yang sama dalam waktu yang dekat
Tag
Berita Terkait
-
Harga Diri Bangsa vs Air Mata Korban Bencana Sumatera, Sosok Ini Sebut Donasi Asing Tak Penting
-
Alarm Keras DPR ke Pemerintah: Jangan Denial Soal Bibit Siklon 93S, Tragedi Sumatra Cukup
-
BMKG Rilis Peringatan Dini Cuaca Ekstrem di Sejumlah Kota, dari Pekanbaru Hingga Banten
-
Jelang Nataru, Prabowo Minta Peringatan Dini BMKG Jadi Perhatian Serius
-
7 Rekomendasi Tempat Wisata Viral di Bogor: Negeri Dongeng Mini hingga Sensasi Tenda Mongolia
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
TikTok Diprediksi 'Menggila' Saat Nataru, Trafik Data Bali-Nusra Diproyeksikan Naik
-
Batik Malessa, Dari Kampung Tipes Memberdayakan Perempuan dan Menggerakkan Ekonomi Keluarga
-
BRI Bersama BNI dan PT SMI Biayai Proyek Flyover Sitinjau Lauik Senilai Rp2,2 Triliun
-
Rekomendasi Rental Motor Murah di Bali Mulai Rp50 Ribu
-
5 Rekomendasi Penginapan Murah Meriah di Ubud Bali