Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Selasa, 19 April 2022 | 09:57 WIB
Fenomena waterspout diduga di Selat Badung, Bali viral di media sosial, Selasa (19/4/2022). [Foto : Tangkap Layar @punapibali]

SuaraBali.id - Fenomena waterspout berhasil diabadikan oleh seseorang ketika menaiki sebuah perahu yang disebut berada di Selat Badung, Bali. Fenomena ini beredar dalam tayangan video di Instagram.

Menurut keterangan yang ditulis dalam caption Instagram @punapibali, kejadian ini terjadi pada Selasa pagi (19/04/2022).

Perahu yang dikendarai oleh pemilik video terus menghindari fenomena alam berbahaya ini.

Karena waterspout dapat membuat kapal penumpang terbalik dan bisa menimbulkan gelombang besar akibat dari pusaran air.

Fenomena waterspout sendiri tercipta dari awan cumulonimbus yang sangat cepat. Terjadinya pergeseran angin yang terangkat dan ditambah kondisi udara yang tidak stabil.

Sehingga tornado yang terhubung dengan dengan air akan membentuk skala ruang mikro atau puluhan meter. Biasanya ditemui di danau maupun laut.

Fenomena alam bahaya ini dapat diidentifikasi ciri-ciri yang menandakan waterspout akan terjadi.

Waterspout bisa terjadi apabila di pagi hari cuaca terlihat cerah namun mengalami perubahan menjadi mendung ketika memasuki sore.

Padahal sekeliling awan terlihat cerah tapi sirkulasi yang tertutup tumpukan awan mendung kelabu menjulang vertikal menyerupai pohon.

Fenomena waterspout dapat terjadi berulang di tempat yang sama meski dalam kemungkinan yang kecil.

Melansir laman BMKG, waterspout yang identik dengan fenomena puting beliung tetapi terjadi di atas permukaan air yang luas. Fenomena waterspout terbentuk dari sistem awan cumulonimbus (CB).

Namun demikian, tidak semua awan CB dapat menimbulkan fenomena tersebut, tergantung pada kondisi labilitas atmosfer.

Keberadaan awan CB juga dapat mengindikasikan adanya potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang dan pada kondisi tertentu dapat menimbulkan potensi puting beliung/waterspout.

Karakteristik fenomena waterspout adalah sebagai berikut:

  1. Kejadiannya bersifat lokal
  2. Terjadi dalam periode waktu yang singkat, umumnya sekitar kurang lebih 10 menit
  3. Lebih sering terjadi pada siang atau sore hari, dan terkadang menjelang malam hari
  4. Hanya muncul dari sistem awan Cumulonimbus (CB), tetapi tidak semua awan CB dapat menimbulkan fenomena waterspout
  5. Kemungkinannya kecil untuk terjadi kembali di tempat yang sama dalam waktu yang dekat

Video Selengkapnya

Kontributor : Sekarsari

Load More