SuaraBali.id - Sebuah kampung Muslim di Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung terdiri dari penduduk yang berasal dari beragam etnis, mulai dari Bugis, Banjar, Jawa, Sasak dan Bali. Lokasi tersebut ada di kampung Kusamba.
Adanya harmonisasi dan keseimbangan hubungan di masyarakat tersebut terjadi dengan pluralitas etnis di dalamnya. Semua itu terjalin dengan baik hingga kini termasuk dengan desa-desa yang ada di sekitarnya yang mayoritas penduduknya memeluk agama Hindu.
Demikian terungkap dalam sebuah artikel berjudul “Identifikasi Lanskap Vernakular di Kampung Kusamba, Klungkung, Bali” yang dipublikasikan dalam Jurnal Arsitektur Lansekap, Volume 5, Nomor 1 Tahun 2019.
Artikel ditulis oleh Sandi Yuantoro, Cokorda Gede Alit Semarajaya, dan Naniek Kohdrata dari Program Studi Arsitektur Pertamanan, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana.
Sandi Yuantoro dan kawan-kawan menuliskan bahwa terdapat satu faktor integrasi yang menyatukan berbagai etnis yang berbeda tersebut, yakni masyarakat menganut agama yang sama, yaitu agama Islam.
Disamping integrasi yang terjadi dari berbagi etnis di Kampung Kusamba, relasi dengan masyarakat luar yakni dengan desa-desa Hindu terbangun melalui ikatan sosial-kekerabatan dan berbagai interaksi sosial.
Interaksi tersebut antara lain dapat dijumpai dalam pasar, perkawinan, kuliner dan ruang publik.
Hasil wawancara yang dilakukan Sandi Yuantoro dan kawan-kawan dengan Kepala Desa Kampung Kusamba, Abdul Gafar (2017), didapatkan bahwa nama Kampung Kusamba bersumber dari sebuah dialog antara seseorang bersuku Bugis dengan seseorang bersuku Banjar.
Ketika seorang bersuku Bugis melaksanakan sholat menjadi perhatian orang bersuku Banjar. Setelah melaksanakan sholat orang bersuku Bugis didekati dan ditanyai oleh orang bersuku Banjar, “Agamamu apa?”, maka jawab orang bersuku Bugis “Saya Islam”.
Orang bersuku Bugis kemudian berbalik tanya, “Agamamu apa?” dijawab oleh orang bersuku Banjar “Aku sama”. Berasal dari kata “Ku sama”, lama-lama mengalami perubahan sehingga menjadi “Kusamba”.
Sedangkan kata “kampung” pada masyarakat Bali merupakan ungkapan untuk menyatakan bahwa daerah tersebut merupakan kantong-kantong masyarakat Muslim.
Wilayah permukiman yang selanjutnya menjadi Kampung Islam Kusamba tersebut berasal dari tanah catu pemberian Raja bagi para perantau. Penguasa kerajaan dengan sengaja menempatkan mereka dalam wilayah permukiman yang terpisah dengan warga Bali yang beragama Hindu.
Wilayah itu umumnya wilayah baru, yang sebelumnya hutan atau wilayah-wilayah pesisir dekat dengan pelabuhan. Warga Muslim diberi kebebasan dan otonomi untuk beribadat dan memiliki pemerintahan sendiri dalam wilayah tersebut.
Berita Terkait
-
Warga Desa Jatiluwih Bali Gelar Aksi Protes dengan Tutupi Sawah
-
Prananda Prabowo di Bali, Buka Liga Kampung Soekarno Cup II dengan Doa untuk Korban Bencana
-
Pernah Jebol Argentina, Maouri Ananda Tetap Berlatih Meski Bali United Libur 10 Hari
-
Djakarta Warehouse Project 2025 Hadir dengan 67 Artis dan Pengalaman 10 Hari di GWK Bali
-
Ketika Kuliner Bali Menyatu dengan Alam: Perpaduan Rasa, Budaya, dan Kemurnian
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran