Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Selasa, 29 Maret 2022 | 16:49 WIB
Bupati Bogor Ade Yasin (tengah belakang) menyaksikan petugas tempat pemakaman umum (TPU) mengikuti lomba gali kubur di TPU Pondok Rajeg, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (29/3/2022). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

SuaraBali.id - Lomba gali kubur berhadiah jutaan rupiah di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Rajeg, Cibinong, Bogor digelar pada Selasa (29/3/2022). Lomba ini diadakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat melalui Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP).

Menurut Kepala DPKPP Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika kegiatan ini diikuti oleh 32 penggali kubur dari delapan TPU se-Kabupaten Bogor untuk memperebutkan hadiah uang tunai sebesar Rp5 juta.

Adapun kriteria penilaian yaitu, kecepatan, kerapihan hingga ketepatan ukuran membuat lubang makam. Kegiatan ini tidak hanya sekedar lomba, melainkan bentuk apresiasi Pemkab Bogor kepada para penggali kubur, terutama setelah mereka bekerja keras selama pandemi COVID-19.

"Esensinya bukan lomba. Tapi ingin mengangkat harkat martabat mereka sekaligus Ibu Bupati ingin mengapresiasi mereka. Karena profesi ini tersembunyi namun memiliki makna sosial yang tinggi," kata Ajat.

Dijelaskan pula bahwa lomba gali kubur ini diikuti petugas dari TPU Pondok Rajeg, TPU Bogor Asri, TPU Tajurhalang, TPU Babakanmadang, TPU Cipenjo, TPU Jonggol, TPU Rancabungur dan TPU Gunungputri.

Menurutnya hanya delapan TPU yang mengikuti lomba ini, karena di setiap TPU tidak memiliki jumlah petugas gali kubur yang mencukupi, karena untuk menggali satu lubang kubur dibutuhkan minimal empat orang.

"Iya seperti di Cariu itu cuma empat orang. Kalau diikutkan lomba, lalu ada yang meninggal dan ingin dikuburkan di TPU tidak ada petugas kan repot," kata Ajat.

Sedangkan akhirnya pemenang lomba gali kubur dimenangkan oleh TPU Tajurhalang, kemudian juara kedua diraih oleh TPU Jonggol.

Bupati Bogor, Ade Yasin di tempat yang sama, memberikan santunan paket sembako untuk para petugas penggali kubur secara simbolis.

Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu mengungkapkan bahwa petugas gali kubur merupakan profesi yang mulia.

"Bayangkan saja dulu waktu COVID-19 sedang tinggi. Mereka bisa menguburkan hingga 50 orang dalam sehari. Kapan pun dan berapa pun mereka tetap lakoni dengan segala risikonya. Jadi harus diapresiasi," kata Ade Yasin.(ANTARA)

Load More