SuaraBali.id - Kelahiran bayi komodo hasil pengembangbiakan di Bali Safari Park disambut gembira. Kelahiran ini menjadi catatan bahwa mereka merupakan lembaga konservasi satwa pertama di Pulau Dewata yang berhasil mengembangbiakkan kadal besar tersebut.
Pihak Bali Safari sendiri menyebut ada 16 individu komodo yang baru lahir. Jadi, total ada 24 individu komodo di lokasi tersebut.
Disebutkan juga bahwa hewan langka itu berkembang biak secara alami, mulai dari kawin, membuat sarang, bertelur di sarang yang mereka buat, hingga telur berhasil menetas tanpa incubator.
Dalam keterangan pers, Bali Safari Park menyebut komodo merupakan salah satu satwa yang dirawat dan dikembangbiakkan untuk tujuan konservasi. Bayi-bayi komodo yang belum genap berusia satu bulan ini masih dirawat secara intensif oleh tim dokter hewan pihaknya.
"Saat ini kondisi anakan-anakan komodo dalam keadan sehat dan aktif. Pemberian pakan dilakukan dua kali dalam satu minggu. Jumlah pakan yang diberikan disesuaikan dengan berat badan masing-masing anakan. Penimbangan berat badan dilakukan setiap dua minggu sekali,” ujar drh. Yohana Kusumaningtyas.
Pakannya, Ida Ayu menyebut, berupa pinkies atau mencit baru lahir berwarna merah muda.
Kedepannya pihak Bali Safari tetap berupaya mengembangbiakkan komodo secara alami. Mereka juga mencatat kesuksesan lewat kelahiran bayi hyena, zebra, dan kuda nil di penghujung 2021.
Keberhasilan program konservasi dikatakan terwujud berkat dukungan dari seluruh lapisan masyarakat yang mendukung kegiatan konservasi satwa di Bali dengan berkunjung ke Bali Safari Park. Ia berharap bayi-bayi komodo ini dapat tumbuh dengan baik dan bisa segera bertemu dengan para pengunjung. (beritabali.com)
Berita Terkait
-
Jadwal Persib Kontra Bali United Resmi Ditunda
-
Jokowi Direncanakan Akan Datang ke Bali Demi Kampanyekan Mulia-PAS, Megawati Tidak
-
Buntut 'Jalan-Jalan ke Bali', Pengamat Sarankan Pj Bupati Ganti Kadinsos Jika Tak Ingin Kepercayaan Masyarakat Hilang
-
Polisi Ungkap Lab Narkoba Hasis di Vila Uluwatu Bali Hasilkan Duit Rp 1,5 Triliun Dalam 2 Bulan
-
Polemik Kunjungan Dinas Sosial Kabupaten Bogor ke Bali, Boros atau Kebutuhan?
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Tax Amnesty Dianggap Kebijakan Blunder, Berpotensi Picu Moral Hazard?
-
Aliansi Mahasiswa Paser Desak Usut Percobaan Pembunuhan dan Stop Hauling Batu Bara
-
Bimtek Rp 162 Miliar, Akmal Malik Minta Pengawasan DPRD Terkait Anggaran di Bontang
Terkini
-
BRI Raih Best API Initiative untuk Komitmen Hadirkan Solusi Perbankan Digital yang Inovatif dan Aman
-
NTB Uji Coba Makan Siang Gratis Untuk Murid SD, Seperti Ini Menunya
-
Visi Misi Cagub Bali Saat Debat Dinilai 'Daur Ulang', Frontier : Tak Ada Gagasan Baru
-
Bisnis Prostitusi Berkedok Spa Sampai ke Karangasem, Pekerjanya Bisa Hanya Dapat Rp 100 Ribu
-
Pria Italia Mendadak Jatuh di Restoran Dan Meninggal Dunia, Ngaku Sempat Terkena Sinar Matahari