SuaraBali.id - Istri Gubernur Bali yang juga Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Putri Suastini Koster meminta masyarakat di Pulau Dewata untuk mencegah munculnya sakit mental. Sakit mental menurutnya juga terjadi di tengah meningkatnya kasus bunuh diri.
Ia menjelaskan banyak orang memilih memendam perasaan dan masalahnya sehingga orang lain takt ahu apa yang terjadi dan bagaimana harus membantu.
"Banyak permasalahan yang terjadi saat ini, namun sebagian orang lebih memilih diam dan memendam permasalahannya," kata Putri Koster dalam webinar bertajuk "Gangguan Mental: Gejala, Penyebab dan Mengobati" Senin (22/3/2022).
"Hal inilah yang nantinya dapat memicu seseorang akan memilih untuk mengambil tindakan cepat untuk mengakhiri hidupnya," tambahnya lagi.
Ia pun mengajak semua pihak agar saling peduli dengan lingkungan dan tetangganya, karena itulah fungsi kita bersaudara untuk saling dapat memperhatikan dan meringankan beban orang lain.
Selain itu demi menghindari sakit mental, Putri Koster, mengajak masyarakat untuk berpikir yang positif, berkata dan bertingkah laku yang positif.
Ia tidak memungkiri merebaknya pandemi COVID-19 telah menyebabkan munculnya banyak permasalahan dan meningkatnya kasus gangguan mental karena merosotnya perekonomian akibat PHK.
"Kondisi ini harus disikapi dengan cepat untuk mengambil alih keputusan untuk menghasilkan uang, baik itu beralih ke bidang kuliner atau penyediaan jasa lainnya.
Dalam webinar menghadirkan dua pembicara, yakni pemerhati kesehatan mental Prof Luh Ketut Suryani dan psikiater dari Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Cokorda Bagus Jaya Lesmana.
Prof LK Suryani menyebut gangguan mental adalah kondisi kesehatan yang mempengaruhi pikiran, perasaan, perilaku, suasana hati atau kombinasi di antaranya.
Kondisi ini dapat terjadi sesekali atau berlangsung dalam waktu yang lama (kronis) dengan gejala waham atau delusi, dimana seseorang meyakini sesuatu yang tidak nyata dan bersifat halusinasi, mengalami suasana hati yang berubah-ubah, perasaan sedih yang berlangsung dalam kurun waktu lama.
Terdapat beberapa penyebab terjadinya gangguan mental di antaranya adanya gangguan pada fungsi sel saraf di otak, infeksi, kelainan bawaan dan kerusakan otak akibat benturan.
Selain itu, kekurangan oksigen pada otak bayi saat proses persalinan, memiliki keluarga atau orang tua yang gangguan jiwa, kekurangan nutrisi, peristiwa traumatis dan sebagainya
"Jadi, dua penyebab gangguan mental, baik itu faktor biologis ataupun faktor psikologis sama-sama memiliki peran untuk dihindari," katanya.
Untuk mencegah terjadinya gangguan mental perlu dukungan banyak pihak agar kita tidak berdiri sendiri dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah yang muncul.
Berita Terkait
-
Melanie Subono Sentil Keras Mason Elephant Park Bali: Gajah Ditunggangi dan Dijadikan Kanvas Lukis
-
Niatnya Bikin Konten Nakal di Bali, Bintang OnlyFans Ini Malah Berakhir Didenda dan Dideportasi
-
Melalui Kolaborasi Global di Bali, BKSAP Dukung Penguatan Diplomasi Ekonomi Biru Berkelanjutan
-
Hey Bali Tawarkan Penitipan Barang Gratis Selama 4 Jam, Strategi Bangun Kepercayaan Wisatawan
-
Kemenpar Klarifikasi Isu Larang Airbnb, Ini Fakta Terkait Penataan OTA di Bali
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Batik Malessa, Dari Kampung Tipes Memberdayakan Perempuan dan Menggerakkan Ekonomi Keluarga
-
BRI Bersama BNI dan PT SMI Biayai Proyek Flyover Sitinjau Lauik Senilai Rp2,2 Triliun
-
Rekomendasi Rental Motor Murah di Bali Mulai Rp50 Ribu
-
5 Rekomendasi Penginapan Murah Meriah di Ubud Bali
-
7 Tempat Wisata Wajib Dikunjungi Saat Pertama Kali ke Bali