Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Jum'at, 18 Maret 2022 | 09:16 WIB
Warga Ebunut dan Ujung Lauk, Mandalika melakukan ritual Roah Tanah di depan Patung Speed Jokowi, Kamis (17/3/2022). [Foto : Istimewa]

SuaraBali.id - Masyarakat Dusun Ebunut dan Ujung Lauk Desa Mandalika, Lombok Tengah, NTB melakukan ritual ‘roah tanah’ di depan pintu masuk Sirkuit Mandalika tepatnya di bawah patung Jokowi naik motor sebagai bentuk rasa syukur sekaligus meminta keselamatan.

‘Roah’ di dalam masyarakat Sasak biasa dilakukan ketika ada sesuatu atau barang baru yang dimiliki. Tujuannya adalah untuk mendapatkan ridha dari Tuhan agar dihindarkan dari hal-hal buruk. Sehingga lumrah ditemukan ada undangan roah untuk rumah, bahkan motor baru.

Untuk itulah kemudian masyarakat Ebunut dan Ujung Lauk merasa perlu untuk melakukan ‘roah tanah’ di depan Sirkuit Mandalika yang dulunya merupakan tempat bermukim mereka.

Sekitar 30 warga yang pernah bermukim di dua dusun dan tergusur karena pembangunan Sirkuit Mandalika melakukan syukuran untuk pembangunan Sirkuit Mandalika sejak 2017 silam.

Baca Juga: Ratusan Bus Wisata Padati Pelabuhan Padangbai, Hampir Semuanya Penonton MotoGP Mandalika

Ketua Badan Pengawas Desa Kuta Mandalika, Alus Darmiah, mengaku acara ritual itu digelar bukan tanpa alasan. Hal tersebut justru dianggap sangat perlu dilakukan agar terhindar dari hal yang tidak diinginkan.

Warga sengaja zikir dan berdoa di bawah patung Speed Jokowi di depan pintu masuk Sirkuit Mandalika untuk mendoakan kelancaran event MotoGP.

“Kita tidak pernah menyangka akan ada pembangunan Sirkuit di kampung kami. Banyak orang datang dari belahan dunia sekarang ke sini. Itulah alasan kami gelar ritual ini berangkat dari banyaknya warga belahan dunia datang ke Mandalika,” ujar Alus, Kamis malam (17/3/2022).

Ritual tersebut dilakukan dengan membawa sesajen berupa dulang ronjok yang berisikan makanan, baru kemudian dilakukan dzikir bersama dan diakhiri doa.

Alus mengatakan bahwa ritual itu dilakukan secara spontanitas dengan melibatkan tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat dan anak muda di dua Dusun lokasi pembangunan Sirkuit Mandalika.

Baca Juga: Hotel Terapung di Mandalika Bisa Tampung 1.500 Tempat Tidur Untuk Penonton MotoGP

“Murni karena ini dulu tanah leluluh kami. Dan ritual ini sebagai wujud syukur kami atas pembangunan Sirkuit Mandalika ini,” jelasnya.

Selain itu rasya syukur juga dihajatkan kepada bapak Presiden Joko Widodo yang telah ikut andil dalam pembangunan Sirkuit Mandalika.

“Itu juga alasan kami roah tanah di bawah patung ini,” kata Alus.

Kepala Dusun Ebunut Desa Kuta Mandalika, Rahmat Panye mengatakan bersama tokoh agama setempat acara ritual dan doa itu diyakini dapat mendatangkan energi positif di kawasan Mandalika.

Lagi pula ujar Rahmat, masyarakat di Kawasan Mandalika selalu dikenal menjunjung tinggi nilai luhur dan nilai budaya. Ia tidak ingin dianggap membelakangi asal usulnya hanya karena Event ini.

“Itulah yang melatarbelakangi ritual ini,” sebut Rahmat.

Rahmat pun mengaku senang dengan ada penyelenggaraan MotoGP ini karena mampu membangun dan meningkatkan perekonomian warga di Ujung Lauk dan Dusun Ebunut.

“Suasana saat ini menurut saya sangat jauh berbeda dengan Mandalika yang dulu,” ungkapnya.

Kontributor: Abdul Goni Ilman Kusuma

Load More