SuaraBali.id - Dari 30 Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari negara Ukraina yang tengah berkonflik dengan Rusia kini telah dievakuasi dan mendarat di Indonesia, yang ternyata mayoritas berasal dari Bali, mereka bekerja sebagai terapis di sana.
Rombongan yang tiba dari Ukraina via Bucharest, Rumania di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Kamis (3/3/2022) pukul 17.10 WIB menggunakan pesawat charter Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 7730
Setibanya di tanah air menjalani proses karantina di Wisma Pasar Rumput, Jakarta Selatan, sebelum dipulangkan ke kampung halaman masing-masing.
“Dari keseluruhan Warga Negara yang kembali ke tanah air, ada sebanyak 30 Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang turut dievakuasi. Para PMI terdiri dari 29 orang perempuan dan satu orang laki-laki, mereka mayoritas berasal dari Bali dan bekerja sebagai terapis di Ukraina," terang Kpala BP2MI Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Benny Rhamdani kepada media ini pada Sabtu (5/3/2022)
Benny menjelaskan, bahwa saat ini masih terdapat belasan orang WNI yang tidak ikut pulang bersama rombongan ke tanah air karena terpapar COVID-19. Usai karantina dan negatif COVID-19, mereka diterbangkan pesawat komersial
“14 WNI yang saat ini menjalani karantina dipantau dan didampingi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Bucharest," ujarnya.
BP2MI berkolaborasi dengan Kementerian Luar Negeri melakukan evakuasi WNI di tengah invasi Rusia terhadap Ukraina yang belum mereda hingga hari ini meminimalisir ancaman terhadap WNI yang tinggal dan bekerja di Ukraina.
"BP2MI diberikan mandat untuk melakukan pelindungan menyeluruh kepada Pekerja Migran, termasuk dalam kolaborasi penyelamatan anak bangsa dari pusaran konflik Rusia-Ukraina.Saya tidak berhenti menghubungi Dubes Indonesia di Ukraina untuk mendapatkan kabar terkini dari Warga Negara kita yang ada di sana," jabarnya.
Ia menjelaskan, proses pemulangan WNI menjadi kewenangan dari Perwakilan Indonesia di bawah komando Kementerian Luar Negeri, sedangkan tugas untuk memastikan PMI tiba dengan selamat hingga kampung halaman merupakan tanggungjawab penuh dari BP2MI.
Kontributor : Yosef Rian
Berita Terkait
-
Kementerian P2MI Paparkan Kemajuan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia di Hadapan Komite PBB
-
Warga Desa Jatiluwih Bali Gelar Aksi Protes dengan Tutupi Sawah
-
Prananda Prabowo di Bali, Buka Liga Kampung Soekarno Cup II dengan Doa untuk Korban Bencana
-
Pernah Jebol Argentina, Maouri Ananda Tetap Berlatih Meski Bali United Libur 10 Hari
-
Djakarta Warehouse Project 2025 Hadir dengan 67 Artis dan Pengalaman 10 Hari di GWK Bali
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran