SuaraBali.id - Sebuah Baliho di Kerobokan Bali viral di media sosial lantaran isinya berisi sentilan sarkas kepada para pengemis peminta-minta dan pengamen yang menjamur di kawasan perkotaan Denpasar dan Badung.
Baliho berukuran 2 meter x 3 meter tersebut bertuliskan "Buat Yang Suka Ngamen Di Sini, Lihat Dong Orang Lain Kepanasan dan Kehujanan Kerja Keras Demi Keluarga di Rumah, Kalian Kapan ?? #MaluSamaPacar".
Ketua Yowana Desa Adat Kerobokan, I Gusti Prayoga Mahardika Putra menuturkan, latar belakang di balik pemasangan baliho tersebut berupa keprihatinan mendalam terhadap pengemis dan pengamen yang menggunakan busana adat hingga eksploitasi anak untuk modus mengeruk keuntungan dari belas kasihan orang.
"Latar belakangnya ya karena banyaknya pengamen terutama yang berpakaian adat termasuk yang menyuruh anak-anak kecil mengemis meminta-minta, kalau dulu kita jarang menyaksikan ada pengamen seperti itu apalagi di Denpasar, semenjak masa pandemi ini muncul satu dua orang habis itu ramai menjamur," ungkapnya kepada SuaraBali.id, pada Jumat (18/2/2022).
Kendati dari pemerintah dalam hal ini petugas Satpol PP gencar merazia dan mengamankan para Gepeng namun praktik di lapangan yang ada justru kucing-kucingan, setelah ditangkap dan dibina mereka kembali lagi berprofesi sebagai Gepeng.
"Satpol PP pemerintah sudah hadir di sini namun masih muncul lagi, ditangkap dibina segala macam, itu cara formalnya pemerintah bekerja hadir, akhirnya kita Yowana berpikir gimana caranya kita bisa bantu dengan cara yang sopan biar tidak menyinggung," bebernya.
Sarkas Malu Sama Pacar
Usut punya usut kata-kata itu sempat mengalami perubahan beberapa kali sebelum dicetak dan dipajang di hadapan publik, bahkan pembuatan juga melibatkan kumpulan para pemuda Desa Adat yang di Bali disebut Yowana, hingga masukan dan saran Bendesa Adat.
"Kami pilih kata-kata supaya tidak menyakiti yang bersangkutan tapi juga mengimbau, yang bercanda tapi juga serius seperti #MaluSamaPacar itu kan Sarkas sebenarnya, kata-kata itu sempat beberapa kali mengalami perubahan, pemilihan juga tidak asal bikin kata-kata, kami koordinasi dengan seluruh Yowana hingga Bendesa Adat," paparnya.
"Kalau Dilarang Mengamen kan sudah biasa, kalau kita cari cara baru dengan semangat anak muda biar keren tapi tidak menyinggung yang bersangkutan mengamen ya itu memang usaha merek tapi kembali lagi kita ingin keseriusan biar mereka bisa bekerja lebih layak, kita juga tidak asal memasang, sebelumnya kita lakukan kajian-kajian itu," imbuh pria yang berprofesi sebagai dokter itu.
Tidak sekedar mengimbau untuk tidak mengamen saja, Yoga dan kawan-kawannya melakukan pendekatan langsung dengan beberapa pengamen tersebut dan memberikan mereka job untuk menyanyi di tempat yang lebih layak.
"Harapannya selain berkurang, ayo kita bawa ke tempat yang benar, ini baru awal, nanti bulan April kami ada event mereka kami libatkan, kami lakukan pendekatan kepada mereka, kami ajak bicara, kami pun tidak bisa memaksa agar mereka tidak mengamen karena benturan kondisi ekonomi, namun kita kasih job mereka, kemarin ada 3 pengamen yang kami rasa memiliki kualitas," ujarnya
Dari beberapa pengamen yang ditemui berasal dari beberapa wilayah baik di Bali maupun berasal dari luar Bali. Namun latar belakang itu dirasa bukan menjadi masalah, Yowana Cakra Dharma mengaku lebih ingin membantu mereka yang ingin serius bekerja dari panggung musik.
Pasca terpasang dan viralnya Baliho tersebut pantauan SuaraBali.id di sejumlah lokasi tidak lagi tampak para pengamen yang biasa beroperasi seperti di Simpang Jalan Mahendradatta - Jalan Teuku Umar dan Simpang Jalan Gunung Salak tempat lokasi Baliho itu berada.
"Setelah viral banyak pihak yang memberikan apresiasi bahkan ada yang telepon biarkan viral biar tidak ramai lagi pengamen," ujar dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
Terkini
-
Apa Jasa Raden Aria Wirjaatmadja bagi BRI? Begini Kisahnya
-
TikTok Diprediksi 'Menggila' Saat Nataru, Trafik Data Bali-Nusra Diproyeksikan Naik
-
Batik Malessa, Dari Kampung Tipes Memberdayakan Perempuan dan Menggerakkan Ekonomi Keluarga
-
BRI Bersama BNI dan PT SMI Biayai Proyek Flyover Sitinjau Lauik Senilai Rp2,2 Triliun
-
Rekomendasi Rental Motor Murah di Bali Mulai Rp50 Ribu