SuaraBali.id - Ketersediaan kamar untuk wisatawan penonton MotoGP di Mandalika, Lombok Tengah, NTB disebut kini sudah penuh. Hal ini dikatakan oleh Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat menjelang perhelatan MotoGP di Sirkuit Mandalika pada 18-20 Maret 2022.
"Memang untuk hotel bintang dan home stay di Mandalika sudah full. Tapi di luar itu seperti di Kota Mataram, Lombok Barat, Lombok Timur dan tiga Gili di Lombok Utara belum penuh," kata Kepala Dinas Pariwisata NTB, Yusron Hadi di Mataram, Rabu (16/2/2022).
Menurutnya, saat ini ketersediaan kamar mulai dari hotel, homestay dan camping ground untuk mendukung ajang balap motor paling bergengsi di dunia itu mencapai 24.768 kamar.
Jumlah ini juga belum termasuk dengan rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) dan hotel terapung yang sedang disiapkan oleh PT Pelni mencapai 3.000 kamar dan perahu-perahu pinisi untuk mengisi kekurangan 100 ribu penonton.
"Sekarang okupansi kamar kita itu baru 35 persen dari jumlah 24.768 kamar. Artinya masih banyak kamar yang belum terisi," ujarnya.
Sehingga NTB masih kekurangan kamar hotel, pihaknya berharap bagi wisatawan yang ingin menonton MotoGP di Sirkuit Mandalika pada Maret mendatang, tidak perlu khawatir tidak mendapatkan kamar karena sampai dengan saat ini penginapan masih cukup tersedia.
"Enggak perlu khawatir karena kamar masih cukup tersedia," katanya.
Terpisah Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) NTB Jamaluddin mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan Rusunawa sebanyak 52 unit dengan 54 blok.
"Satu tempat itu ada dua kamar dengan dua tempat tidur," ujarnya.
Rusunawa ini, kata dia, tersebar di sejumlah wilayah NTB, baik di Pulau Sumbawa dan Pulau Lombok. Mulai dari Kota Mataram, Lombok Tengah, Lombok Timur dan Kabupaten Sumbawa.
"Saat ini kita lagi inventarisir. Karena jumlah Rusunawa ini banyak tersebar, seperti di Pelabuhan Kayangan di Lombok Timur, Kampus Al Azhar dan Bintaro di Kota Mataram," terang Jamaluddin.
Menurut Jamaluddin, penggunaan Rusunawa ini untuk mensiasati kekurangan kamar hotel pada saat berlangsungnya MotoGP. Mengingat jumlah penonton sesuai keputusan pemerintah mencapai 100 ribu orang.
Hal ini juga sejalan dengan arahan pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR yang memberi izin untuk pemanfaatan Rusunawa tersebut. Namun, tentunya Rusunawa yang belum berpenghuni.
"Jadi kita siapkan ini untuk Rusunawa yang belum ada penghuninya. Kalau sudah ada ya mereka tetap tinggal disitu," terang Jamaluddin.
Untuk pengelolaan Rusunawa tersebut, lanjut Kadis Perkim NTB ini, diserahkan sepenuhnya kepada pengelola. Termasuk dengan harga sewa, sehingga tidak ada campur tangan pemerintah dalam penentuan harga sewa tersebut. Namun demikian harganya tidak boleh terlampau mahal.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran