SuaraBali.id - Lonjakan pasien Covid-19 di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP Sanglah) Denpasar, Bali meningkat sejak Januari 2021 hingga kini.
"Mulai akhir Januari terjadi peningkatan kasus secara signifikan, kalau dilihat dari data pada 17 Januari ada 4 sampai 6 pasien, lalu 31 Januari mencapai 16 pasien. Peningkatan terjadi 5 Februari jadi 46 pasien dan sekarang menjadi 77 pasien yang dirawat," kata Direktur Yanmedkepjang RSUP Sanglah Dr. dr. Ketut Ariawati, Sp. A (K) dalam keterangan persnya di Denpasar, Selasa (8/2/2022).
Menurutnya perkembangan penyakit COVID di rumah sakit saat ini mengikuti apa yang terjadi di Indonesia, sama seperti Jakarta, Jawa Timur dan daerah lain yang juga mengalami peningkatan.
Ia menjelaskan perubahan yang signifikan awal mulanya terjadi waktu di bulan Agustus 2021 dengan jumlah 289 tempat tidur. Seiring dengan penurunan kasus, jumlah tempat tidur juga diturunkan menjadi 58 tempat tidur.
Sejak saat itu mulai berkurang lagi mengikuti situasi dan kondisi mulai kondusif.
Perubahan terjadi pada akhir Januari 2022 kasus kembali meningkat secara signifikan. Kata dia, awalnya merawat pasien hanya enam orang kemudian hingga Senin (7/2/2022) meningkat menjadi 77 pasien positif COVID-19.
Ia menjelaskan langkah-langkah yang dilakukan dalam mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 ini dengan memetakan ruangan beserta SDM yang bertugas.
"Kami sudah punya pemetaan ketika kasus COVID-19 sedikit kami akan merawat pasien COVID itu di satu ruangan saja, namanya Ruang Nusa Indah. Ketika itu meningkat, kami buka lagi di sebelahnya di Ruang Nawar, begitu seterusnya," jelas dr Ketut Ariawati.
Sementara untuk SDM seperti tenaga kesehatannya juga sudah disiapkan dan akan disebar untuk siap siaga di masing-masing ruangan sesuai dengan rasio perawatannya.
"Saat ini kami juga merencanakan merekrut relawan ketika staf atau nakes kewalahan atau kekurangan saat melakukan perawatan COVID," katanya.
Selain itu untuk obat-obatan juga setiap hari ada evaluasi dan hingga saat ini stok obat bagi pasien COVID-19 di RSUP Sanglah masih cukup. Demikian juga untuk oksigen masih aman dan sudah disiapkan agar jangan sampai ada kasus-kasus kekurangan oksigen. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Bojan Hodak Lega, Laga Lawan Bali United di BRI Liga 1 Ditunda PT LIB
-
Usai Terpidana Mati Mary Jane, 5 Napi Anggota 'Bali Nine' Dipertimbangkan untuk Dipindahkan ke Australia
-
Konsep Pidana di Indonesia Berubah Jadi Alasan 5 Anggota Bali Nine Akan Dipulangkan
-
Review Ticket to Paradise: Film Hollywood yang Syuting di Bali
-
Ulasan Novel 'Tari Bumi', Kehidupan Perempuan Bali di Tengah Tekanan Kasta
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Rupiah Loyo! Tembus Rp15.900 per Dolar AS, Calon Menkeu AS Jadi Biang Kerok
-
Harga Emas Antam Jatuh Terjungkal, Balik ke Level Rp1,4 Juta/Gram
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
Terkini
-
Kisah Pilu Petrus Saksikan Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki Menghantam Rumahnya
-
Setelah Tahu Akan Dipindahkan ke Australia, Ini Respons Scott Rush Bali Nine
-
DPRD Pilih Alphard Baru Ketimbang Mobil Listrik Karena Fasilitas di Bali Belum Memadai
-
Hujan Berpotensi Menurunkan Keinginan Warga Untuk Mencoblos ke TPS
-
Waspadai Fenomena Cold Surge yang Memicu Gelombang Tinggi di Laut Pada Periode Nataru