SuaraBali.id - Meski terjadi peningkatan kasus kasus COVID-19 karena bisa mengganggu dan berdampak terhadap aktivitas sosial ekonomi masyarakat, Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyatakan tidak memberlakukan kebijakan jam malam.
Hal ini karena jam malam dikhawatirkan bisa mengganggu terhadap aktivitas sosial ekonomi. Sementara, saat ini ekonomi masyarakat baru mulai bergerak," kata Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana, Sabtu (5/2/2022).
Pernyataan itu disampaikan menyikapi tambahan kasus positif COVID-19 di Kota Mataram berdasarkan data per 3 Februari 2022 tercatat sebanyak 27 orang.
Secara kumulatif kasus positif COVID-19 di Mataram, sejak 1 Januari-3 Februari 2022 tercatat sebanyak 92 orang dan lima orang di antaranya meninggal dunia karena memiliki komorbid.
"Penerapan jam malam, dan pembatasan-pembatasan di tengah masyarakat, justru dapat membuat masyarakat khawatir dan panik sehingga menurunkan daya imun," katanya.
Terkait dengan itu, kata dia, kegiatan ekonomi masyarakat termasuk saat hari tanpa kendaraan bermotor (car free day) setiap hari Minggu di Jalan Udayana tetap dibuka sesuai regulasi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level satu.
"Kita ingin mempertahankan kondisi ekonomi masyarakat, tanpa harus mengabaikan kesehatan. Jadi masyarakat harus tetap disiplin prokes," katanya.
Wali kota juga mengatakan, tidak akan melakukan pembatasan terhadap kegiatan perjalanan dinas para pejabat ke luar daerah. Meskipun, dari hasil pendataan pasien baru positif COVID-19 merupakan pelaku perjalanan.
"Intinya mematuhi dan menerapklan protokol kesehatan (prokes)," katanya menegaskan.
Selain disiplin menerapkan prokes, wali kota juga mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi COVID-19 ke fasilitas kesehatan (faskes) terdekat sebagai upaya meningkatkan antibodi.
"Bagi masyarakat yang sudah melakukan vaksinasi primer (dosis satu dan dua), dan sudah berjarak enam bulan segera melakukan vaksin booster atau penguat untuk meningkatkan antibodi serta mencegah gelombang ketiga penyebaran COVID-19," demikian Mohan Roliskana. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Kebakaran Lahan di Gunung Rinjani, Jalur Pendakian Senaru Ditutup Sementara
-
Antara Koalisi Dan Patriarki di Pilkada NTB, Ujaran Kebencian Bermunculan Sudutkan Perempuan
-
Abu Gunung Lewotobi Ganggu Penerbangan, Bandara Lombok Batalkan Puluhan Jadwal Terbang
-
Pilgub NTB: Tak Ada yang Berani Bicara Isu Perempuan, Para Calon Gubernur Dinilai Cari Aman
-
Negara Kaya Wajib Bantu Negara Berkembang? Ini Tuntutan AHF di WHO Pandemic Agreement
Terpopuler
- Harta Kekayaan Roy Suryo yang Dituduh sebagai Pemilik Akun Fufufafa
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Beda Respons Ariel NOAH dan Raffi Ahmad Kunjungi Patung Yesus Sibea-bea
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Innalillahi, Elkan Baggott Bawa Kabar Buruk Lagi H-1 Timnas Indonesia vs Jepang
Pilihan
-
Penyerangan Brutal di Muara Komam: Dua Korban Dibacok, Satu Tewas di Tempat
-
Kata Irfan Setiaputra Usai Dicopot Erick Thohir dari Dirut Garuda Indonesia
-
5 Rekomendasi HP Rp 6 Jutaan Spek Gahar, Terbaik November 2024
-
Lion Air Bikin Aturan Baru Mulai 1 Desember: Bawa Kardus Besar, Siap-Siap Rogoh Kocek Lebih Dalam!
-
Emiten Leasing Boy Thohir PHK Ribuan Pekerja dan Tutup Kantor
Terkini
-
Raja-raja di Bali Minta Bandara Bali Utara Dibangun di Atas Laut
-
Cerita Warga Saat Kejadian Erupsi Gunung Lewotobi, Lari Dan Hanya Ada Pakaian di Badan
-
Masyarakat di Pesisir Lombok Diminta Mewaspadai Gelombang 2 Meter Dan Banjir Rob
-
Karyawan Toko di Mall Bali Galeria Curi HP Seharga Rp 13 Juta Dijual Online Seharga Rp 7,9 Juta
-
Kunjungi Bayi Gibran di Pengungsian Gunung Lewotobi Wapres Beri Pesan Khusus