Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Kamis, 13 Januari 2022 | 14:00 WIB
Pelajar di Lombok Timur, NTB yang dirawat intensif karena adu jotos di sekolah. [Foto : Istimewa/Lombokita]

SuaraBali.id - Cinta mengalahkan logika, mungkin inilah yang terjadi pada dua pelajar SMA di Lombok Timur ini. Keduanya terlibat baku hantam akibat terbakar api cemburu.

Tak ayal keduanya pun mengalami luka-luka dan harus dirawat intensif di Puskesmas. Diketahui aksi kedua pelajar ini, terjadi di kamar mandi sekolah, di lanjutkan di samping kantin sekolah, Selasa (11/1/2022) sekitar pukul 10.00 wita.

Sebagaimana diwartakan Lombokita - jaringan Suara.com, hal ini berawal dari berebut gadis pujaan satu sekolah. Berdasarkan informasi yang dihimpun, baku hantam kedua pelajar tersebut bermula dari salah seorang pelaku ingin memasukkan gadis yang menjadi rebutannya ke group whatsapp (WA) sekolah.

Namun salah seorang diantaranya cemburu, dan langsung mencari saingannya yang memasukkan siswi tersebut. Karena tidak terima kalau pacarnya dimasukkan dalam group,dan terjadilah saling tantang dan berujung  adu jotos di kamar mandi sekolah.

Teman sekolahnya pun mengetahui aksi adu jotos ini dan mereka berhenti berkelahi. Namun demikian ternyata perkelahilan kembali berlanjut di warung samping sekolah hingga salah seorang siswa mengambil pecahan gelas yang ada di warung tersebut.

Fatalnya pecahan gelas tersebut dihantamkan ke korban, dan mengenai pelipis sebelah kiri hingga mengeluarkan darah segar. Sementara pelaku  sendiri mengalami luka di tangannya,akibat memegang pecahan gelas tersebut.

Kapolsek Pringgebaya, AKP Totok Suyanto saat dikonfirmasi membenarkan pihaknya telah menerima laporan terjadinya perkelahian dua pelajar satu sekolah yang diduga penyebabkan masalah asmara.

”Memang kita sudah terima laporan tersebut dengan langsung ke TKP terhadap kasus perkelahian kedua pelajar tersebut,” tegasnya.

Menurutnya, sampai saat ini dari kedua belah pihak belum ada laporan secara resmi mengenai keberatan atas kasus tersebut,karena dalam kasus ini anak dibawah umur tentunya penanganannya berbeda.

Namun yang jelas pihaknya masih menunggu dari pihak sekolah dan kedua orang tua wali terhadap tindaklanjut kasus tersebut.

”Infonya akan diselesaikan secara kekeluargaan,karena ini masih dalam satu sekolah,tapi kalau dilanjutkan tentunya kami akan tangani sesuai aturan yang ada,” tandasnya.

Load More