SuaraBali.id - Humaidi, Ayah pesepakbola andalan timnas Indonesia yang kini sedang berlaga di Piala AFF Witan Sulaeman bisa jadi salah satu contoh bagi pesepakbola asal Pulau Lombok yang ingin merajut mimpi menjadi pemain sepakbola profesional. Witan Sulaeman sendiri merupakan pemain keturunan Kalijaga, Lombok Timur, NTB.
Darah ini didapatkan Witan dari ayahnya, Humaidi yang notabene merupakan putra asli Dusun Menak, Desa Kalijaga, Lombok Timur.
"Benar, saya asli Lombok Timur, lahir di Dasan Menak, Kalijaga," kata Humaidi, Bapak Witan Sulaeman saat dihubungi Suara.com pada Selasa, (28/12/2021).
Meski memiliki darah Lombok Timur, Witan Sulaeman lahir di Kota Palu, Sulawesi Tengah. Hal ini lantaran ayahnya melakukan transmigrasi ke kota tersebut.
"Dulu sekitar tahun 80-an saya transmigrasi ke Sulawesi, kemudian sempat balik ke Lombok sekitar 90-an," kata Humaidi.
"Selepas dari Lombok, saya sempat sebentar ke Kalimantan, menikah dan kembali ke Palu.. Kalau Witan lahir di Palu," ucap Humaidi.
Witan Sulaeman, kata Humaidi, sempat pulang ke Lombok Timur sekitar tiga kali. Terakhir, Witan mengunjungi Lombok Timur pada tahun 2017.
"Keluarga Witan masih banyak di Lombok Timur, rumah juga masih ada di Lombok," katanya.
Humaidi menceritakan bahwa sejak kecil Witan memang ia didik untuk menjadi pesepakbola profesional. Salah satu jalan awal yang ia lakukan adalah memasukkan Witan ke sekolah sepakbola (SSB).
"Dulu awalnya Witan saya masukkan di SSB Masjid Agung saat masih TK di Palu. Kemudian setelah dia kelas tiga SD, saya pindahkan dia ke SSB Galara Palu," tandasnya.
Bakat yang dimiliki Witan yang diimbangi ketekunannya untuk disiplin latihan merupakan salah satu modal penting yang membuat Witan mampu ada di posisi sekarang. Di gelaran piala AFF, Witan tampil impresif sejak laga awal.
Witan menjadi salah satu pilar penting timnas Indonesia sehingga dapat melaju sampai babak final.
Humaidi memberi pesan kepada pesepakbola Indonesia khususnya Lombok agar tetap berani mempunyai mimpi besar menjadi pemain sepakbola yang punya kelas.
"Pemuda penerus generasi sepakbola di Lombok harus tetap fokus latihan dan berdoa, insyaAllh cita-cita menjadi pemain sepakbola profesional akan tercapai," ujarnya.
Humaidi menambahkan bahwa demi mencapai mimpi menjadi pemain sepak bola handal, dukungan dan restu orang tua menjadi modal kuat yang perlu dimiliki seorang pemain.
Berita Terkait
-
Jordi Cruyff Akhirnya Buka Suara, Bongkar Soal Masa Tergelap Dalam Hidupnya
-
Pilu, Air Mata Jens Raven Usai Kegagalan Timnas Indonesia U-22
-
Pengamat Sentil Indra Sjafri hingga Zainudin Amali usai Kegagalan Timnas U-22 di SEA Games 2025
-
Kata-Kata Ivar Jenner usai Timnas Indonesia Kandas di Fase Grup SEA Games
-
Timnas U-22 Gagal Total di SEA Games 2025, Komisi X DPR Minta PSSI Lakukan Evaluasi
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
Terkini
-
BRI Bersama BNI dan PT SMI Biayai Proyek Flyover Sitinjau Lauik Senilai Rp2,2 Triliun
-
Rekomendasi Rental Motor Murah di Bali Mulai Rp50 Ribu
-
5 Rekomendasi Penginapan Murah Meriah di Ubud Bali
-
7 Tempat Wisata Wajib Dikunjungi Saat Pertama Kali ke Bali
-
5 Mobil Keluarga dengan 'Kaki-Kaki' Jangkung Anti Banjir