Eviera Paramita Sandi
Kamis, 23 Desember 2021 | 14:51 WIB
Jemaah Ahmadiyah yang kini mengungsi di Transito, Kelurahan Pejanggik, Kota Mataram, NTB. [Foto : Suara.com/Lalu Muhammad Helmi Akbar]

"Coba lihat, ndak ada sejarahnya jemaah Ahmadiyah pernah demo, tidak pernah, mau anarkis tidak pernah, karena itu tidak sesuai dengan silsilah ajaran para nabi. Kita cuman minta solusi dari gubernur," tandasnya.

"Yang kita ingin tanggung jawab dari pemda terhadap nasib kami, kan kami juga punya hak yang sama dengan masyarakat yang lain," katanya.

Sementara itu, Gubernur NTB, Zulkieflimansyah memang sempat beberapa kali hadir ke tempat tersebut untuk berdialog dengan warga jemaah Ahmadiyah. Namun, hingga kini belum ada solusi konkrit yang ditawarkan.

"Saya beberapa kali hadir di situ," kata Gubernur NTB saat dikonfirmasi Suara.com.

Menurutnya, pihaknya telah menawarkan opsi untuk pindah. Namun, hal tersebut tak ujung menemukan titik temu.

"Sebenarnya dari dulu sudah kami tawarkan untuk pindah berinteraksi dengan masyarakat. Tapi kalau tetap Ingin eksklusif bersama teman-temannya doang itu yg kita agak kesulitan," kata Bang Zul.

Dialog antara pemprov NTB dengan warga jemaah Ahmadiyah mentok soal garansi keamanan yang diberikan. Sebab, jikapun pindah, jemaah Ahmadiyah masih khawatir soal keamanan hidup mereka.

"Kita bukannya tidak mau, tapi aman ndak kita kalau pindah," sebut jemaah Ahmadiyah.

Kontributor : Lalu Muhammad Helmi Akbar

Baca Juga: Panorama Alam Pantai Seger di Dekat Tikungan 10 Sirkuit Mandalika

Load More