Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Selasa, 21 Desember 2021 | 10:49 WIB
Ilustrasi anjing rabies [shutterstock]

SuaraBali.id - Meski sudah akhir tahun, capaian pemberian vaksin rabies di Tabanan Bali baru 36.332 ekor dari jumlah sasaran 71.062 anjing. Hal ini akibat efek pandemi Covid-19 yang membuat proses vaksinasi rabies tidak maksimal.

Sedangkan untuk kasus anjing yang positif rabies sepanjang tahun 2021 hanya ada satu kasus. Kasus tersebut terjadi di Desa Denbantas, kecamatan Tabanan pada bulan April.

“Kasus sudah menurun, jika dibandingkan pada 2020 ada tiga kasus yakni di Yakni Desa Wanagiri Kauh dan Desa Berembeng, Kecamatan Selamadeg, dan di Desa Batuaji, Kecamatan Kerambitan,” kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Tabanan, Gde Eka Parta Ariana (20/12/2021).

Menurunnya kasus positif rabies menurut Eka Parta terjadi karena sejumlah faktor, seperti adanya peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya vaksinasi. Termasuk masifnya kegiatan vaksinasi yang rutin digelar oleh Dinas Pertanian Tabanan.

“Jadi dengan vaksin rutin ini terjadi peningkatan antibody rabies di tubuh HPR (Hewan Penular Rabies) sehingga dapat melindungi HPR dari virus rabies,” ujarnya.

Diakui Gde Eka Putra capaian vaksinasi anjing sampai saat ini belum tuntas apalagi jelang berakhirnya bulan Desember. Ini akibat dampak pandemi Covid-19 yang tentunya ada pembatasan kegiatan masyarakat.

Biasanya sebelum pandemi vaksinasi menyasar dari rumah ke rumah, dan sekarang petugas hanya menunggu di balai banjar sebagai upaya mencegah kerumunan.

“Tapi kita akan berusaha maksimal tuntaskan sasaran, karena sekarang vaksinasi masih berlangsung,” terangnya.

Dinas Pertanian Tabanan untuk vaksinasi rabies mendapatkan dari Pemprov Bali. Penerimaan vaksin untuk tahun 2021 sejumlah 41.730 vaksin.

“Tahun depan kita terus akan melakukan vaksinasi anjing, vaksinasi mulai Maret dilakukan,” jelasnya. (ANTARA)

Load More