SuaraBali.id - Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Daryono menjelaskan bahwa daerah kepulauan Sunda Kecil (Bali, NTB, dan NTT) masih rawan terjadi gempa besar yang menyebabkan tsunami.
Daryono mengatakan bahwa faktanya sejak tahun 1800-an kepulauan Sunda Kecil telah diterjang sebanyak 22 tsunami yang menewaskan ribuan orang.
Gempa yang terjadi di Provinsi NTT pekan lalu dianggap sebagai sebuah peringatan. Sebab sumber gempa sesar aktif yang mampu memicu gempa kuat itu masih belum teridentifikasi dan terpetakan.
Daryono menyebutkan, gempa bumi yang mengguncang NTT tanggal 14 Desember 2021 lalu terletak pada koordinat 7,59 LS - 122,24 BT, tepatnya di laut pada jarak 112 km arah Barat Laut Kota Larantuka, NTT, dengan kedalaman 10 km.
Daryono menyebutkan bahwa gempa ini merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di Laut Flores. Sementara mekanisme pergerakannya adalah geser atau mendatar (strike slip).
Gempa ini terletak dekat pada jalur sumber gempa Sesar Naik Flores (Flores Thrust). Namun pembangkit gempa ini bukan Sesar Naik Flores.
“Sesar Naik Flores memiliki mekanisme naik, sedangkan gempa ini memiliki mekanisme geser atau mendatar,” jelas Daryono, Senin (20/12/2021).
Hingga saat ini, jelas Daryono, sumber gempa-gempa di Laut Flores dengan kekuatan magnitudo 7,4 ini dipicu oleh aktivitas sesar aktif yang belum terpetakan.
“Ini menjadi tantangan bagi para ahli kebumian kita untuk mengidentifikasi dan memetakannya, guna melengkapi peta sumber dan bahaya gempa di Indonesia,” sebutnya.
Jika melihat dari sumber gempa Laut Flores M7,4 beberapa hari lalu, sebut Daryono, secara seismisitas sebenarnya jarang terjadi. Pasalnya aktivitas gempa M 7,4 ini berdasarkan data seismisitas regional periode 2009 hingga 2021.
“Memang jarang terjadi,” ujarnya.
Selain itu, NTT merupakan daerah yang memang rawan tsunami. Sejak tahun 1800-an kata Daryono, mengulas pada busur Kepulauan Sunda Kecil (Bali, NTB, NTT) sudah terjadi lebih dari 22 kali tsunami.
“Sejarah mencatat pada 29 Desember 1820 gempa kuat yang berpusat di Laut Flores memicu tsunami di Flores hingga Sulawesi Selatan,” katanya.
Selain mencatat tsunami di Flores, BMKG juga mencatat tsunami terjadi di Bulukumba. Akibat tsunami itu, korban meninggal mencapai sekitar 500 orang.
Selanjutnya pada tahun 1992 sebut Daryono, tsunami destruktif terakhir pernah dipicu gempa M7,8 di Laut Flores terjadi pada 12 Desember 1992 silam. Gempa tahun 1992 lalu itu, kata dia, membangkitkan tsunami setinggi 30 meter menyebabkan 2.500 orang meninggal dan 500 orang dinyatakan hilang.
“Artinya gempa Laut Flores M7,4 yang berpotensi tsunami kemarin itu merupakan peringatan untuk kita semua bahwa sumber gempa sesar aktif yang mampu memicu gempa kuat ternyata masih ada yang belum teridentifikasi dan terpetakan,” pungkas Daryono.
Kontributor : Lalu Muhammad Helmi Akbar
Berita Terkait
-
Usai Terpidana Mati Mary Jane, 5 Napi Anggota 'Bali Nine' Dipertimbangkan untuk Dipindahkan ke Australia
-
Konsep Pidana di Indonesia Berubah Jadi Alasan 5 Anggota Bali Nine Akan Dipulangkan
-
Ujaran Kebencian Selama Pilkada Serentak Lebih Banyak Dibandingkan Saat Pilpres, Ada Faktor Kesengajaan?
-
Review Ticket to Paradise: Film Hollywood yang Syuting di Bali
-
Gunung Lewotobi Erupsi Lagi, Warga Dilarang Beraktivitas di Zona Radius 7 Kilometer
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
Kisah Pilu Petrus Saksikan Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki Menghantam Rumahnya
-
Setelah Tahu Akan Dipindahkan ke Australia, Ini Respons Scott Rush Bali Nine
-
DPRD Pilih Alphard Baru Ketimbang Mobil Listrik Karena Fasilitas di Bali Belum Memadai
-
Hujan Berpotensi Menurunkan Keinginan Warga Untuk Mencoblos ke TPS
-
Waspadai Fenomena Cold Surge yang Memicu Gelombang Tinggi di Laut Pada Periode Nataru