SuaraBali.id - Seleksi tes evaluasi dilakukan oleh ribuan pegawai kontrak di ruang lingkup Pemkab Jembrana, Bali, Rabu (15/12/2021). Seleksi ini dilakukan di beberapa sekolah yang ada fasilitas komputer.
Akan tetapi para peserta menghadapi kendala dalam pelaksanaan tes tersebut. Pasalnya ada sejumlah pegawai kontrak tidak paham komputer saat mengerjakan soal.
Mereka yang tak mengerti computer berusia 50 tahunan.
Berdasarkan data di BKSDM tercatat ada 2.590 pegawai kontrak yang dipanggil untuk mengikuti tes ulang untuk menentukan perpanjangan kontrak mereka di tahun 2022.
Namun untuk di awal uji test hari ini Rabu (15/12/2021) peserta yang mengikuti uji test sebanyak 1.660 orang yang hadir sebanyak 1.565 orang. Adapun yang tidak hadir sebanyak 95 orang.
Lokasi tes mereka terbagi di beberapa tempat, diantaranya SMP 2 Negara, SMP 3 Negara, SMPN 1 Negara, SMP 4 Negara dan SMP 5 Negara.
Dari pantauan di lokasi tes SMP 2 Negara, test untuk sesi pertama dimulai pada pukul 08.00 WITA. Setiap peserta diberikan durasi untuk menjawab soal selama 1 jam dengan 100 soal harus dijawab.
Meskipun ada kendala listrik padam dan sistem error, namun bisa diatasi tim teknis dari panitia.
Salah satu peserta I Gusti Komang Darmawan (53) dirinya bertugas di Disperindagkop yang ditempatkan di Pasar Senggol sebagai petugas kebersihan, dirinya juga baru kedua kalinya mempergunakan computer.
Ia pun dalam test tersebut beruntung dibantu oleh pemandu test.
"Saya mengetahui sedikit komputer, ini baru kedua kali mengoperasikan komputer, jujur saya bingung untuk menjawab test beruntung dibantu oleh pemandu test. Saya mulai bertugas di Pasar Senggol mulai tahun 1991. Dulu saya sebagai honor daerah sebelum ada istilah kontrak," terangnya sebagaimana diwartakan beritabali.com – jaringan Suara.com.
Dirinya berharap, agar bisa menjadi pegawai kontrak lagi dan senang bekerja di pemerintah Jembrana.
"Saya berharap bisa dikontrak lagi, semoga kali ini Jembrana lebih maju untuk membawa perubahan," ucapnya.
Sementara Bupati Jembrana I Nengah Tamba di konfirmasi terpisah mengatakan, teman-teman pegawai kontrak ini dipakai langsung oleh OPD masing-masing, dan bulan Desember ini kontrak mereka telah selesai.
"Sebelum dilanjutkan mereka akan dievaluasi itu wajar. Kalau memang dipaksakan dipakai semua anggaran itu ada, akan tetapi kan bisa saja selama mereka dikontrak selama 1 tahun ini performanya dan pekerjaannya tidak bagus dan penempatannya tidak tepat, yang ngantre pun banyak orang-orang siap dari anak-anak muda kita juga dan itu bukan orang luar," tegasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Batik Malessa, Dari Kampung Tipes Memberdayakan Perempuan dan Menggerakkan Ekonomi Keluarga
-
BRI Bersama BNI dan PT SMI Biayai Proyek Flyover Sitinjau Lauik Senilai Rp2,2 Triliun
-
Rekomendasi Rental Motor Murah di Bali Mulai Rp50 Ribu
-
5 Rekomendasi Penginapan Murah Meriah di Ubud Bali
-
7 Tempat Wisata Wajib Dikunjungi Saat Pertama Kali ke Bali