Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Selasa, 14 Desember 2021 | 13:02 WIB
Gempa Flores Selasa (14/12/2021) terjadi tepat saat peringatan 29 tahun tsunami Flores yang terjadi pada 12 Desember 1992. Foto: titik pusat gempa 7,4 di utara Flores pada 14 Desember 2021. [BMKG]

SuaraBali.id - Gempa bumi berkekuatan 7,5 Magnitudo guncang Provinsi Nusa Tenggara Timur, Selasa (14/12/2021) sekitar pukul 11:20 WITA. Gempa yang berpusat di Laut Larantuka NTT ini terasa hingga Provinsi NTB khususnya wilayah Pulau Sumbawa.

Dalam situs resmi BMKG gempa berkekuatan magnitudo 7,5 membuat sirine Peringatan Dini nyala.Tsunami diprediksi terjadi untuk wilayah: Maluku, NTB, NTT, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara.

Gempa yang berkoordinat: 7.59 LS, 122.26 BT ini terletak di 112 km Barat Laut Larantuka-NTT. Ada pun kedalaman gempa mencapai 12 Km.

Dua jam pasca-gempa, BMKG mencabut status ancaman tsunami. Hal ini berdasarkan analisis geo-spasial alat pengukur muka air laut, hingga pukul 13.20 WITA tidak terdeteksi kenaikan muka air laut lagi.

"Berdasarkan kenyataan tersebut, potensi ancaman tsunami dinyatakan berakhir," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers pada Selasa siang, (14/12/2021)

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati (BNPB)

Pasca-gempa, tercatat kenaikan muka air laut tertinggi hingga 7 senimeter. Hal tersebut terus menurun hingga potensi ancaman tsunami dicabut.

Sementara itu, terjadi 21 gempa susulan dengan kekuatan maksimum 5,6 MMI. Dengan kecenderungan semakin melemah.

"Gempa susulan cenderung melemah," ungkanya.

Belum ada laporan kerusakan dan korban jiwa akibat gempa yang terjadi. BMKG mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tetap memantau informasi dari sumber resmi.

"Tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," katanya.

Masih terjadinya gempa susulan, kata Dwikorita, masyarakat diimbau untuk menghindari gedung dan bangunan tinggi yang rentan roboh.

"Mohon masyarakat menghindari bangunan yang rusak. Periksa dan pastokan bangunan rumah cukup tahan gempa," pungkasnya.

BMKG akan terus memberikan update informasi baik terkait bencana, kerusakan, dan korban jiwa.

"Jumlah kerusakan dan korban jiwa (jika ada) akan dikoordinasikan dengan BPDB," ungkapnya.

Kontributor : Lalu Muhammad Helmi Akbar

Load More