SuaraBali.id - Luapan banjir terjadi di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Senin (13/12/2021). Diketahui ada Beberapa wilayah kelurahan yang terdampak banjir.
Akibat luapan air ini 1 orang warga terseret arus banjir dan belum diketahui nasibnya hingga kini. Korban yang hanyut dibawa banjir diketahui bernama Ridwan warga lingkungan Pane viral di media sosial.
Peristiwa hanyutnya ayah dua anak tersebut terlihat dari rekaman video seorang warganet yang sedang siaran langsung banjir di sekitar cabang Malake. Dalam video tersebut terlihat korban berusaha terus bertahan di atas arus yang mengalir deras sembari berteriak minta tolong karena sudah tak mampu lagi bertahan.
Warga yang menyaksikan hal tersebut tak bisa berbuat banyak karena kondisi arus yang deras serta tidak adanya barang apapun yang bisa digunakan di sekitar tempat kejadian untuk menolong korban yang terlihat terus bergerak ke bawah terbawa arus banjir yang deras.
Para warga hanya pasrah menyaksikan kejadian tersebut sembari berteriak panik. Dikutip dari beberapa media setempat, warga mengeluhkan kondisi ini.
Mereka mengeluhkan banjir yang kerap menerjang Kota Bima. Kondisi ini menyusahkan mereka karena kota Bima menjadi langganan banjir setiap hujan turun.
"Tolong segera ambil tindakan, kasian kami setiap hujan turun dipastikan banjir menerjang rumah-rumah kami," keluh salah satu warga.
Banjir ini diduga disebabkan karena sungai kelurahan Dodu, sepanjang ruas jalan dipenuhi lumpur sehingga menyulitkan para pengguna jalan.
Hal ini juga terjadi di kelurahan Kodo, Oi mbo beberapa warga sibuk membersihkan rumahnya masing-masing. Wilayah lainnya yang terdampak diantaranya kelurahan Rontu, Mande, sadia , Manggemaci, Pane , Paruga, Dara, Melayu , Tanjung dan beberapa wilayah lain terdampak banjir kali ini.
Selain menggenangi rumah warga, banjir juga merusak beberapa fasilitas umum seperti jembatan penghubung di kelurahan Rontu dan rusaknya aspal di wilayah Kendo.
Musibah banjir yang menerjang Kota Bima pada Senin,(13/12) adalah kiriman dari dataran tinggi wilayah timur seperti Wawo, Ntobo, dan lainnya. Jika pada kejadian banjir sepekan yang lalu melanda wilayah utara Kota Bima, namun untuk hari ini air bah meluap di bagian selatan yang arus akhirnya berpusat di jalur sungai Padolo.
Bahkan banjir kali ini juga memutus akses jalan di Kelurahan Rontu, yaitu robohnya jembatan di jalur menuju Oi Si’i. Sementara di Kelurahan Paruga, area pertokoan dan pemukiman warga yang dekat dengan bantaran sungai Padolo mengalami dampak parah.
Berita Terkait
-
Soal Longsor di Padang, Menteri LH: Tidak Ada Aktivitas Perusahaan, Adanya Pertanian Warga
-
WALHI Sebut Banjir di Jambi sebagai Bencana Ekologis akibat Pembangunan yang Abai Lingkungan
-
Prabowo ke Pengungsi Banjir Aceh: Maaf, Saya Tak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Rumah Kalian Diganti
-
Banjir Jakarta Hari Ini: Pela Mampang dan Cilandak Terendam 60 Cm, Warga Diimbau Waspada
-
Legislator DPR Minta Perusak Hutan Penyebab Banjir Sumatra Disanksi Pidana
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
-
3 Fakta Perih Usai Timnas Indonesia U-22 Gagal Total di SEA Games 2025
-
CERPEN: Catatan Krisis Demokrasi Negeri Konoha di Meja Kantin
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
Terkini
-
5 Mobil Keluarga dengan 'Kaki-Kaki' Jangkung Anti Banjir
-
Urutan Makeup Sempurna Skin Prep hingga Setting Spray Khusus Pemula
-
Lari Makin Nyaman, Cedera Minggir! Ini 4 Rekomendasi Sepatu Lari Pria dan Wanita
-
Viral Bonnie Blues Bangbus di Bali Berujung Deportasi
-
7 Rekomendasi Sunscreen SPF 50: Perlindungan Extra dari Sinar Matahari