SuaraBali.id - Batalnya penerapan PPKM Level 3 disambut baik oleh pelaku pariwisata khususnya di Bali. Kebijakan pembatalan ini diharapkan bisa memberikan pengaruh besar bagi okupansi hotel saat Natal dan Tahun Baru.
Ketua Bali Tourism Board (BTB) Ida Bagus Agung Partha Adnyana pun menyetujui hal ini. Namun demikian menurutnya kebijakan itu biasa saja, karena tak memberi pengaruh besar terhadap okupansi hotel di Bali.
"Ya memang kita setuju kan, karena kita sudah ada vaksin, Pedulilindungi, PCR. Sekali-sekali kita tes lah, tesnya memang begini, tetap kita gunakan dengan beberapa parameter. Kesehatan tetap nomor satu," ujarnya usai rapat bersama Forum Bali Bangkit (FBB), Rabu (8/12/2021) di Kantor BTB Bali.
Akan tetapi ia berpandangan meski pintu masuk bagi wisatawan domestik terbuka lebar, kunjungan tersebut masih jauh untuk memenuhi okupansi hotel di Bali, karena hanya menyumbang 10,97 persen selama 2021 ini.
Ia pun menyebut kondisi demikian jauh panggang dari api. Pembatalan PPKM Level 3 itu, hingga saat ini belum menambah penyelenggaraan kegiatan di Bali pada momentum Natal dan Tahun Baru.
"Belum sih, kan secara umum belum ada acara-acara khusus nanti Nataru kan tidak boleh dilakukan. Tapi saran saya kenapa kita tidak coba adakan saja dengan beberapa parameter, misalnya digelar di area terbuka," ungkapnya.
Sementara, Anggota Kelompok Ahli Gubernur Bali, Sugeng Pramono menilai pembatalan PPKM 3 merupakan secercah harapan untuk wisatawan domestik.
"Semoga pembatalan ini bisa direspons pasar, sehingga okupansi hotel diprediksi meningkat estimasti 5 persen sampai 10 persen dibandingkan tahun 2020, atau tingkat hunian diprediksi bisa mencapai 40-50 persen, pada masa Libur Natal dan Tahun baru 2022," ujarnya.
Kebijakan pemerintah ini menurutnya bisa menjaga tren pertumbuhan tingkat hunian sampai akhir tahun nanti, respons pasar secara positif karena kebijakan ini sangat dibutuhkan Pariwisata Bali.
Untuk meningkatkan okupansi, dia menyarankan kalangan pariwisata fokus dan mengoptimalkan pasar domestik segmen korporasi dan pemerintahan sampai Minggu depan masih ada peluang.
"Di samping segmen Free Individual Travel (FIT) untuk periode Nataru nanti," pungkasnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Jadi Binaan BRI, La Suntu Tastio Mendapatkan Berbagai Pelatihan Usaha
-
Lewat BRImo, BRI Permudah Akses Reksa Dana Mulai Rp10 Ribu
-
Miliaran Rupiah Hilang! Ini Strategi Gubernur NTB Lawan Pemborosan Kendaraan Dinas
-
Resmi Dilarang! Kapolri Turun Tangan, Kembang Api Akhir Tahun di Bali Batal Total
-
5 Air Terjun Paling Eksotis di Bali Wajib Dikunjungi Wisatawan