SuaraBali.id - Pemerintah Kabupaten Karangasem menyiapkan kelompok tani. Untuk menanam kapas. Sehingga ke depannya dapat sebagai sentra atau pusat produksi kapas di Provinsi Bali.
"Kami telah melakukan gerakan penanaman kapas bersama secara serentak bersama kelompok tani, yaitu Kelompok Tani Merta Sari Bulakan, Banjar Dinas Tegallanglangan, Desa Datah, Kecamatan Abang," kata Bupati Karangasem, I Gede Dana di Karangasem, Minggu 5 Desember 2021.
Ia mengatakan bibit kapas yang ditanam petani, yaitu jenis Agri-Kanesia ditanam oleh Kelompok Tani Merta Sari Bulakan di lahan seluas 5 hektare (Ha), Kelompok Tani Adi Merta seluas 5 Ha dan Kelompok Tani Pula Sari di lahan seluas 5 Ha.
Bupati Gede Dana mengatakan melalui visi misinya, ingin mengembangkan kapas dalam rangka menyiapkan bahan baku tenun dan kapas sebagai kebutuhan upacara.
Baca Juga: Bali Dan Kaltim Jalin Kerjasama Dengan Nilai Transaksi Rp 23,5 Miliar
“Kita ketahui kebutuhan akan kapas sebagai bahan baku tenun, terutama tenun tradisional Bali berupa endek, songket dan gringsing mulai meningkat, terutama semenjak Pergub Bali tentang penggunaan kain endek diberlakukan. Permintaan kapas hingga menjadi benang semakin tinggi,” katanya.
Namun ironinya, kata Bupati Gede Dana, bahan baku berupa kapas masih didatangkan dari luar Bali, seperti Lombok, Sumbawa atau dari Jawa. Bahkan bahan baku benang untuk endek, songket, sutra dan geringsing masih didatangkan dari luar negeri (impor) seperti dari China, India, Bangladesh dan dari negara lain penghasil kapas.
Tidak hanya itu, kata Bupati Gede Dana, bahan untuk keperluan pembuatan benang tukelan yang dipakai untuk upacara, kapasnya juga masih didatangkan dari luar daerah.
"Wilayah kita terutama wilayah Desa Datah, Tulamben dan Seraya Timur mempunyai potensi dan agroklimat (iklim, cuaca, tanah, ketinggian tempat) memang cocok menanam kapas atau pengembangan kapas. Dari dulu daerah ini sudah pernah menanam kapas dan berhasil. Saya yakin petani di sini sudah punya pengalaman. Tinggal, tugas kami mendorong dan mendukung para petani lokal untuk mengembangkan kapas di Karangasem," ujarnya.
Bupati Gede Dana juga mengatakan ke depannya pemerintah akan mendorong pengembangan kapas di wilayah ini. Tujuannya agar nanti kapas dikembangkan secara mandiri sehingga mereka bisa meningkatkan pendapatan petani dan juga bisa meningkatan kesejahteraan masyarakat.
Baca Juga: Sempat Mondar-mandir, Pria Bali Ini Ditemukan Tergantung di Jembatan Tukad Bangkung
Tidak tanggung-tanggung, Bupati Gede Dana yang sejak kecil hidup dilingkungan keluarga tani menargetkan untuk tahun 2022 akan dikembangkan 100 Ha pertanian kapas yang dibiayai dari APBD Kabupaten Karangasem.
Berita Terkait
-
Resep Es Kuwut Bali Spesial, Takjil Segar dan Istimewa untuk Ramadan 2025
-
Solid! Stefano Cugurra Dukung Persis Solo Tetap Bertahan di BRI Liga 1
-
Marak Terjadi di Bali Padahal Dilarang, Apa Itu Praktik Nominee?
-
Profil Noah Leo Duvert, Kiper Muda Bali United yang Dipanggil Nova Arianto ke Timnas Indonesia U-17
-
Gubernur Bali Tinggalkan Alphard, Pilih Mobil Listrik BYD, Lebih Murah?
Terpopuler
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- Jebloskan Nikita Mirzani ke Penjara Reza Gladys Sempat Disebut Cocok Gabung Gen Halilintar
- Eliano Reijnders Gabung Timnas Indonesia, PEC Zwolle Tulis Kalimat Menyentuh
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
Pilihan
-
Tiga Seksi Tol Akses IKN Ditargetkan Rampung 2027, Ini Rinciannya
-
7 Rekomendasi HP 5G Murah Mulai Rp 2 Jutaan Terbaru Maret 2025
-
Sibuk Naturalisasi, Jordi Cruyff Beri Nasihat Membumi untuk PSSI
-
Tabel KUR BRI Terbaru, Pinjaman Rp1 Juta Hingga Rp500 Juta dan Bunganya
-
Setoran Pajak Anjlok 41 Persen di Tengah Kebutuhan Anggaran Jumbo Prabowo
Terkini
-
Shalat Tarawih Ala Masjidil Haram di Islamic Centre NTB, Ini Jadwal Para Imam Timur Tengah
-
Skandal Kapolres Ngada: Order Anak Lewat MiChat Lalu Jual Konten ke Luar Negeri, DPR : Pecat Saja
-
Jadwal Imsakiyah & 2 Doa Berbuka Puasa Ramadan 1446 H Untuk Denpasar
-
Imbauan Penting untuk Pemudik Lombok-Bali Jelang Nyepi dan Lebaran 2025
-
Nyoman Dan Ketut Hampir Punah, Gubernur Bali Siapkan Insentif Untuk Kelahiran 2025