Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Senin, 29 November 2021 | 19:08 WIB
Harapan Bali Pupus Karena Pengetatan WNA, PHRI : Belum Bangkit Sudah Diancam Lagi

SuaraBali.id - Ketua PHRI Karangasem Wayan Kariasa menyebut virus Covid-19 benar-benar menjadi ancaman bagi industri pariwisata Bali. Menurutnya, ketika Bali baru berusaha bangkit namun kini sudah diancam lagi dengan varian baru Covid-19 Omicron.

Adanya varian baru dan tingginya kasus di luar negeri membuat syarat perjalanan bagi warga negara asing (WNA) kembali diperketat. Hal ini membuat harapan Bali mendatangkan wisman dalam waktu dekat pupus.

"Baru kita berusaha untuk bangkit, belum bangkit lagi kita sudah diancam lagi," kata Kariasa dihubungi, Senin (29/11/2021).

Ia menyebut Karangasem menjadi salah satu daerah di Bali yang terdampak dengan pandemi Covid-19. Sebab selama ini mereka menggantungkan dengan para wisman dari Eropa dan Australia. 

Baca Juga: Ketika Lombok Sukses Dengan WSBK Mandalika, Bagaimana Peluang Bali?

Namun negara-negara itu saat ini kondisi Covid-19 sedang tinggi.

"Sekarang terancam lagi, pupus sudah harapan kita untuk bisa mengangkat kata bangkit, kita tak tahu kapan bisa survive," kata dia.

Ia sangat berharap varian baru itu tak sampai masuk Indonesia, dan juga Bali. Sebab, harapannya geliat wisata dari wisatawan domestik tetap terjaga.

"Semoga ada kebijakan buat yang di indonesia tak terlalu ketat. Tapi yang diperketat dari luar negeri. Sehingga tetap ada pergerakan wisdom," kata dia.

Ia mengatakan adanya wisdom memang belum sepenuhnya mengangkat kondisi pariwisata di Bali, terutama Karangasem. Sebab, kebanyakan wisdom masih berlibur di seputar Bali Selatan.

Baca Juga: Tradisi Mekepung di Bali Bangkit Setelah 2 Tahun Terhenti

"Ke Bali timur karena agak berat, untuk wisdom berlibur. Paling tidak nantinya mungkin agak jenuh di selatan mungkin mencoba di daerah timur," kata dia.

Karangasem, kata dia, mengandalkan wisata alam dan budaya untuk menggaet wisatawan.  Destinasi tersebut misalnya menyelam, treking, dan budaya.

"Ada Tulamben, Candi Lempuyangan, Tirta Gangga, dan Amed, hingga Taman edelweis," kata dia.

Ia berharap wisdom juga meilirik untuk liburan ke Bali Timur.  Adapun, saat ini tingkat hunian di Karangasem ada di bawah 5-7 persen dari total 800 penginapan atau hotel kecil sampai bintang lima.

Gubernur Bali Minta Sabar

Gubernur Bali Wayan Koster meminta pelaku pariwisata kembali bersabar terkait rencana mendatangkan wisatawan asing ke Pulau Dewata. Sebab Indonesia akan mengetatkan kedatangan warga negara asing terkait adanya Covid-19 varian baru Omicron.

Koster mengatakan Bali memang sudah membuka diri untuk wisatawan asing sejak 14 Oktober 2021. Namun, perkembangan Covid-19 di luar negeri kembali melonjak.

"Nampaknya kita masih harus bersabar tadinya kita sudah membuka wisata mancanegara pada tanggal 14 Oktober yang lalu tapi dinamika Covid-19 di luar negeri malah berkembang pada gelombang 3 gelombang 4 bahkan sekarang muncul varian baru varian Omicron dari Afrika Selatan," kata Koster di DPRD Bali, Senin (29/11/2021).

Ia mengatakan bahkan varian baru ini sudah masuk ke Australia. Kemudian ia juga sudah berkomunikasi dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Hasilnya, Indonesia akan melakukan pengetatan perjalanan dari negara-negara yang sudah ada varian baru ini.

"Rupanya sudah masuk ke Australia kemarin saya dapat WA dari Australia, sudah masuk ke situ. Kemarin malam saya komunikasi dengan ibu Menlu akan melakukan pengetatan perjalanan luar negeri bagi negara-negara yang sudah ada varian baru ini," kata dia.

Kontributor : Imam Rosidin

Load More