Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Jum'at, 26 November 2021 | 17:29 WIB
Suasana riuh penonton menyaksikan pebalap mengaspal di Sirkuit Mandalika. [SuaraBali.id/Helmy Akbar]

SuaraBali.id - Setelah berhasil menyelenggarakan event balapan, event di Sirkuit Mandalika juga patuhi disiplin protokol kesehatan esktra ketat. Berdasarkan data yang dihimpun, tidak ditemukan kluster baru pasca digelarnya event internasional IATC dan WSBK di Pertamina Internasional Street Circuit.

“Yang pertama ya kita harus bangga perhelatan dunia berjalan lancar, dari sisi pengetatan protokol Kesehatan sukses, tidak muncul kluster baru,” kata Direktur RSUD NTB, dr. H. Lalu Herman Mahaputra, kepada Suara.com. Jumat (26/11/2021).

Dokter Herman mengatakan hal ini merupakan buah dari kerja kolektif lintas sektoral.

“Memang sejak lama kami benar-benar mempersiapkan ya, baik itu di ring satu maupun ring dua. Ring satu itu terkait dengan emergency-nya, ring dua terakit protokol kesehatan,” kata Dirut RSUD Provinsi NTB yang juga Kepala Satgas (Kasatgas) Covid ini.

Berbagai upaya memang dilakukan dalam rangka pencegahan transmisi dan perlindungan kesehatan selama IATC dan WSBK seri Mandalika berlangsung. Seluruh pebalap, kru, dan juga penonton diharuskan melakukan tes swab Polymerase Chain Reaction (PCR) tanpa pengecualian.

“Alhamdulillah ya informasinya hampir 20.000 penonton kemarin aman, kabarnya ada satu orang terdeteksi, tetapi setelah dilakukan pemeriksaan lanjutan, yang bersangkutan sudah sembuh dan tidak bergejala. Artinya saya bisa katakan bahwa pada saat itu tidak ada kasus atau kluster baru yang muncul,” tukas Kasatgas Covid NTB ini.

Disinggung soal persiapan menuju MotoGp yang akan dihelat tiga bulan lagi, pihaknya mengaku telah membuat skema penerapan protokol Kesehatan yang ketat. Skema ini nantinya akan menjadi pedoman bagi para tenaga Kesehatan (nakes) untuk menjalankan tugas.

“Salah satu kunci agar lebih waspada ke depan adalah maksimalkan vaksinasi, sehingga nanti menjelang MotoGP kita sudah siap,” sebutnya.

Capaian vaksinasi khususnya di lima kabupaten/kota di Lombok sudah di atas rata-rata. Menyambut motoGp, kata Herman upaya capaian vaksinasi akan terus didongkrak.

“Kemarin itu untuk Lombok, wajib hukumnya minimal 70 persen, untuk di pulau sumbawa dan sekitarnya memang ditarget 40 persen tapi saat ini terus bergerak ke angka 60 persen,” kata dr. Jack, sapaan akrabnya.

Namun apapun itu, lanjut Dokter Jack secara umum penanganan covid dianggap luar biasa. Hal inilah yang menjadi penyemangat kami menyambut MotoGp.

Pihaknya telah mempersiapkan skema khusus disiplin protokol Kesehatan. Tak hanya soal vaksinasi, pihaknya juga akan menambah armada nakes saat event MotoGp nanti.

Jumlah tenaga Kesehatan (nakes) yang berada di bawah komando RSUD NTB saat event WSBK sebanyak 325 orang.

“Memang kita mendapatkan informasi jumlah penonton MotoGp sekitar 150.000 ribu. Artinya kekuatan kita ini harus kita tambah. Apa yang akan kita tambah terutama adalah tenaga kesehatan yang berada di tenda-tenda klinis, kalau untuk yang emenrgency kan khusus para rider saja, menambah petugas kesehatan untuk prokesnya di masing-masing pos,” jelasnya.

Kontributor : Lalu Muhammad Helmi Akbar

Load More